Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengharapkan pada Maret ini Pelabuhan Tanjungular dapat beroperasi sehingga akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kami sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, BUMN dan beberapa instansi terkait lain untuk mendorong operasional pelabuhan itu bisa segera dimulai, kalau keinginan kita bisa di bulan ini mulai operasional," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Jumat.
Menurut dia, masih adanya beberapa kekurangan yang ada di kawasan pelabuhan itu, namun masih bisa dilakukan perbaikan seiring dengan berjalannya aktivitas pelabuhan yang akan beroperasi untuk melayani bongkar muat barang.
"Sebagai langkah awal bisa dimulai dengan bongkar muat barang, seperti kayu, timah dan CPO lewat pelabuhan itu," katanya.
Baca juga: Pelabuhan Tanjungular tumbuhkan harapan baru ekonomi Bangka Barat
Ia mengatakan telah beberapa kali Pemkab Bangka Barat melakukan koordinasi dan komunikasi terkait rencana operasional Pelabuhan Tanjungular, terakhir dilaksanakan pekan lalu bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan PT Timah Tbk yang dilaksanakan di Jakarta.
Pada pertemuan itu, kata dia, anak perusahaan PT Timah Tbk, yaitu PT Timah Karya Persada Properti (TKPP) ditunjuk sebagai pengelola awal operasional Pelabuhan Tanjungular.
"Selama ini Pemkab Bangka Barat, Pemprov Babel dan PT Timah menjalin kerja sama yang baik, penunjukan PT TKPP ini juga sebagai salah satu bentuk tanggung jawab PT Timah yang telah memiliki beberapa lahan di lokasi itu untuk dikembangkan bersama-sama," katanya.
Pada pertemuan itu, Kepala Bidang Business Intelligence PT Timah Rubiarto menjelaskan PT Timah telah menunjuk PT TKPP untuk menjadi badan pengelola operasional kawasan industri Tanjungular dan sekarang sedang dalam proses persiapan dokumen administrasi agar bisa mengelola secara resmi.
PT TKPP telah berpengalaman dalam sektor industri pengembangan properti, sehingga diyakini dan dipercaya mampu mengelola kawasan industri Pelabuhan Tanjung Ular menjadi semakin berkembang.
Baca juga: Pelabuhan Tanjungular Bangka Barat diperkirakan beroperasi pada Maret 2023
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan (BP4D) Bangka Barat Helwanda mengatakan operasional Pelabuhan Tanjungular akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan di ujung barat Pulau Bangka tersebut.
"Masyarakat sekitar dan pemerintah dapat segera merasakan dampak yang positif kalau pelabuhan sudah mulai berjalan. Kita akan merasakan dampak ekonomi secara berurutan, misalnya dari sisi tenaga kerja bakal bertambah, UMKM juga," katanya.
Setelah itu, kata dia, Pemkab bersama badan pengelola bisa menindaklanjuti dengan membicarakan sistem bagi pengelolaan, misalnya kerja sama dengan BUMD dan detail-detail lainnya agar bisa saling menguntungkan.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Bangka Barat Hanson Riyadi mengatakan saat ini sudah ada beberapa aktivitas kepelabuhanan di kawasan Pelabuhan Tanjungular menyusul terbitnya surat kerja sama dari pihak Pertamina Wilayah Sumatera Bagian Selatan.
"Nanti ada beberapa titik labuh Pertamina, untuk supaya mereka bisa berlabuh di Tanjungular, kita juga akan mendorong perusahaan kelapa sawit untuk pengiriman CPO melalui pelabuhan itu. Kita juga melakukan kerja sama dengan KSOP terkait operasional pelabuhan itu," katanya.
Baca juga: Bangka Barat siapkan akses jalan pengembangan Pelabuhan Tanjungular
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, BUMN dan beberapa instansi terkait lain untuk mendorong operasional pelabuhan itu bisa segera dimulai, kalau keinginan kita bisa di bulan ini mulai operasional," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Jumat.
Menurut dia, masih adanya beberapa kekurangan yang ada di kawasan pelabuhan itu, namun masih bisa dilakukan perbaikan seiring dengan berjalannya aktivitas pelabuhan yang akan beroperasi untuk melayani bongkar muat barang.
"Sebagai langkah awal bisa dimulai dengan bongkar muat barang, seperti kayu, timah dan CPO lewat pelabuhan itu," katanya.
Baca juga: Pelabuhan Tanjungular tumbuhkan harapan baru ekonomi Bangka Barat
Ia mengatakan telah beberapa kali Pemkab Bangka Barat melakukan koordinasi dan komunikasi terkait rencana operasional Pelabuhan Tanjungular, terakhir dilaksanakan pekan lalu bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan PT Timah Tbk yang dilaksanakan di Jakarta.
Pada pertemuan itu, kata dia, anak perusahaan PT Timah Tbk, yaitu PT Timah Karya Persada Properti (TKPP) ditunjuk sebagai pengelola awal operasional Pelabuhan Tanjungular.
"Selama ini Pemkab Bangka Barat, Pemprov Babel dan PT Timah menjalin kerja sama yang baik, penunjukan PT TKPP ini juga sebagai salah satu bentuk tanggung jawab PT Timah yang telah memiliki beberapa lahan di lokasi itu untuk dikembangkan bersama-sama," katanya.
Pada pertemuan itu, Kepala Bidang Business Intelligence PT Timah Rubiarto menjelaskan PT Timah telah menunjuk PT TKPP untuk menjadi badan pengelola operasional kawasan industri Tanjungular dan sekarang sedang dalam proses persiapan dokumen administrasi agar bisa mengelola secara resmi.
PT TKPP telah berpengalaman dalam sektor industri pengembangan properti, sehingga diyakini dan dipercaya mampu mengelola kawasan industri Pelabuhan Tanjung Ular menjadi semakin berkembang.
Baca juga: Pelabuhan Tanjungular Bangka Barat diperkirakan beroperasi pada Maret 2023
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan (BP4D) Bangka Barat Helwanda mengatakan operasional Pelabuhan Tanjungular akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan di ujung barat Pulau Bangka tersebut.
"Masyarakat sekitar dan pemerintah dapat segera merasakan dampak yang positif kalau pelabuhan sudah mulai berjalan. Kita akan merasakan dampak ekonomi secara berurutan, misalnya dari sisi tenaga kerja bakal bertambah, UMKM juga," katanya.
Setelah itu, kata dia, Pemkab bersama badan pengelola bisa menindaklanjuti dengan membicarakan sistem bagi pengelolaan, misalnya kerja sama dengan BUMD dan detail-detail lainnya agar bisa saling menguntungkan.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Bangka Barat Hanson Riyadi mengatakan saat ini sudah ada beberapa aktivitas kepelabuhanan di kawasan Pelabuhan Tanjungular menyusul terbitnya surat kerja sama dari pihak Pertamina Wilayah Sumatera Bagian Selatan.
"Nanti ada beberapa titik labuh Pertamina, untuk supaya mereka bisa berlabuh di Tanjungular, kita juga akan mendorong perusahaan kelapa sawit untuk pengiriman CPO melalui pelabuhan itu. Kita juga melakukan kerja sama dengan KSOP terkait operasional pelabuhan itu," katanya.
Baca juga: Bangka Barat siapkan akses jalan pengembangan Pelabuhan Tanjungular
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023