Koba (Antara Babel) - Sejumlah pengunjung mengeluhkan minimnya ketersediaan toilet pada Festival Gerhana Matahari Total di Pantai Terentang Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kami terpaksa menahan buang air kecil dan buang air besar cukup lama karena toilet yang tersedia terbatas, bahkan banyak pengunjung yang harus rela antre berlama-lama," kata pengunjung dari Pangkalpinang Stefani di Koba, Rabu.
Ia menilai, panitia kurang cermat dalam menyiapkan berbagai sarana termasuk ketersediaan toilet di lokasi pusat kegiatan sehingga banyak pengunjung yang kecewa karena sulit mendapatkan toilet.
Menurut dia, pengalaman tersebut sebaiknya dijadikan pelajaran berharga bagi pemkab setempat agar ke depan bisa menyiapkan kegiatan lebih baik dan memperhitungkan prakiraan jumlah pengunjung.
"Kami yakin kendala seperti itu akan menambah pengalaman para panitia sehingga ke depan bisa jauh lebih baik," katanya.
Menurut pengunjung dari Yogyakarta, Agus Pramono, minimnya ketersediaan toilet menjadi permasalahan selama dirinya berkunjung satu hari satu malam di salah satu titik pantau GMT di Babel tersebut.
"Kalau ingin serius menggarap pariwisata, panitia harus lebih memahami kebutuhan pengunjung, seperti ketersediaan toilet di lokasi strategis agar mudah dilihat pengunjung, pusat informasi, kemudahan mendapatkan angkutan dan lainnya," kata dia.
Ia yakin dengan potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Bangka Tengah dan cukup dekatnya jarak dari Pangkalpinang akan mampu menumbuhkan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat.
"Jika serius digarap dan infrastruktur wisata terpenuhi, kami yakin Koba akan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Babel," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kami terpaksa menahan buang air kecil dan buang air besar cukup lama karena toilet yang tersedia terbatas, bahkan banyak pengunjung yang harus rela antre berlama-lama," kata pengunjung dari Pangkalpinang Stefani di Koba, Rabu.
Ia menilai, panitia kurang cermat dalam menyiapkan berbagai sarana termasuk ketersediaan toilet di lokasi pusat kegiatan sehingga banyak pengunjung yang kecewa karena sulit mendapatkan toilet.
Menurut dia, pengalaman tersebut sebaiknya dijadikan pelajaran berharga bagi pemkab setempat agar ke depan bisa menyiapkan kegiatan lebih baik dan memperhitungkan prakiraan jumlah pengunjung.
"Kami yakin kendala seperti itu akan menambah pengalaman para panitia sehingga ke depan bisa jauh lebih baik," katanya.
Menurut pengunjung dari Yogyakarta, Agus Pramono, minimnya ketersediaan toilet menjadi permasalahan selama dirinya berkunjung satu hari satu malam di salah satu titik pantau GMT di Babel tersebut.
"Kalau ingin serius menggarap pariwisata, panitia harus lebih memahami kebutuhan pengunjung, seperti ketersediaan toilet di lokasi strategis agar mudah dilihat pengunjung, pusat informasi, kemudahan mendapatkan angkutan dan lainnya," kata dia.
Ia yakin dengan potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Bangka Tengah dan cukup dekatnya jarak dari Pangkalpinang akan mampu menumbuhkan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat.
"Jika serius digarap dan infrastruktur wisata terpenuhi, kami yakin Koba akan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Babel," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016