Badan Pengawasan Obat dan Makanan Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, membentuk kader keamanan pangan di Kabupaten Bangka Barat sebagai upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mewujudkan keamanan makanan.
"Kader keamanan pangan ini kami bentuk dengan anggota dari beberapa lini, mulai dari warga desa, pelajar dan para pedagang serta warga yang biasa beraktivitas di pasar," kata Pelaksana Tugas Kepala BPOM Pangkalpinang Andhika Achmad di Mentok, Bangka Barat, Selasa.
Para kader keamanan pangan tersebut nantinya diberikan pembekalan dan pelatihan agar mampu melakukan tes terhadap makanan dan minuman yang mengandung berbagai bahan pangan berbahaya, antara lain formalin, boraks, rhodamin B dan pewarna tekstil metanil.
Menurut dia, pembentukan kader penting dilakukan hingga pelosok agar masyarakat semakin paham bahaya konsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan pangan berbahaya dan mampu melakukan pengawasan keamanan secara mandiri.
"Dalam waktu dekat akan kami bentuk di enam desa di Kabupaten Bangka Barat, yaitu di Kelurahan Sungaidaeng, Desa Airlimau, Airnyatoh, Peradong, Bukitlintang dan Desa Tanjungniur.
Selain upaya meningkatkan pengawasan bahan makanan di desa itu, BPOM Pangkalpinang juga akan memberikan pendampingan agar pelaku usaha memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan izin BPOM.
Untuk kader keamanan pangan di tingkat sekolah juga akan segera dibentuk, begitu juga untuk kader di pasar.
"Kami targetkan tahun ini bisa terbentuk, mereka akan kami dampingi melalui bimbingan teknis dan mulai melakukan pengujian dengan target 200 sampel/tahun," katanya.
Dengan kemampuan melakukan pemeriksaan bahan pangan secara mandiri diharapkan masyarakat semakin bijaksana saat membeli barang atau bahan yang akan dikonsumsi sehingga kualitas hidup semakin meningkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kader keamanan pangan ini kami bentuk dengan anggota dari beberapa lini, mulai dari warga desa, pelajar dan para pedagang serta warga yang biasa beraktivitas di pasar," kata Pelaksana Tugas Kepala BPOM Pangkalpinang Andhika Achmad di Mentok, Bangka Barat, Selasa.
Para kader keamanan pangan tersebut nantinya diberikan pembekalan dan pelatihan agar mampu melakukan tes terhadap makanan dan minuman yang mengandung berbagai bahan pangan berbahaya, antara lain formalin, boraks, rhodamin B dan pewarna tekstil metanil.
Menurut dia, pembentukan kader penting dilakukan hingga pelosok agar masyarakat semakin paham bahaya konsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan pangan berbahaya dan mampu melakukan pengawasan keamanan secara mandiri.
"Dalam waktu dekat akan kami bentuk di enam desa di Kabupaten Bangka Barat, yaitu di Kelurahan Sungaidaeng, Desa Airlimau, Airnyatoh, Peradong, Bukitlintang dan Desa Tanjungniur.
Selain upaya meningkatkan pengawasan bahan makanan di desa itu, BPOM Pangkalpinang juga akan memberikan pendampingan agar pelaku usaha memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan izin BPOM.
Untuk kader keamanan pangan di tingkat sekolah juga akan segera dibentuk, begitu juga untuk kader di pasar.
"Kami targetkan tahun ini bisa terbentuk, mereka akan kami dampingi melalui bimbingan teknis dan mulai melakukan pengujian dengan target 200 sampel/tahun," katanya.
Dengan kemampuan melakukan pemeriksaan bahan pangan secara mandiri diharapkan masyarakat semakin bijaksana saat membeli barang atau bahan yang akan dikonsumsi sehingga kualitas hidup semakin meningkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023