Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyoroti kasus pembunuhan Hafiza (8) di perkebunan kelapa sawit Desa Ibul Kabupaten Bangka Barat, sebagai bentuk dorongan kepada kepolisian mengungkap tuntas kasus pembunuhan anak tersebut.
"Saya tidak bisa membayangkan peristiwa pembunuhan anak seperti ini ada di daerah ini," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan informasi awal dari kepolisian bahwa Hafiza, bocah perempuan berusia delapan tahun meninggal dengan kondisi terikat dan organ dalam hilang di perekebunan sawit terpencil di Desa Ibul Kabupaten Bangka Barat.
"Jangan sampai masyarakat kita korban dari kemajuan ekonomi dan informasi. Ada perkebunan kelapa sawit dan tiba-tiba ada kejadian seperti ini," ujarnya.
Baca juga: Tim gabungan Bangka Barat lanjutkan cari bocah hilang di perkebunan
Menurut dia peristiwa ini menjadi bagian perang simetris. Masyarakat harus mendapatkan infornasi yang baik, positif, membangun dan menyehatkan, agar pikiran-pikiran di masyarakat menjadi lurus.
"Dalam mengatasi masalah-masalah ini harus dimulai dari keluarga," katanya.
Ia menyatakan keluarga adalah kuncinya, dimana orang tua dan anak harus punya kehangatan, kedekatan dan saling terbuka jika ada permasalahan di dalam keluarga.
"Keluarga dan pendidikan yang harus diperkuat, agar tidak ada lagi kejadian-kejadian yang memilukan ini,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya tidak bisa membayangkan peristiwa pembunuhan anak seperti ini ada di daerah ini," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan informasi awal dari kepolisian bahwa Hafiza, bocah perempuan berusia delapan tahun meninggal dengan kondisi terikat dan organ dalam hilang di perekebunan sawit terpencil di Desa Ibul Kabupaten Bangka Barat.
"Jangan sampai masyarakat kita korban dari kemajuan ekonomi dan informasi. Ada perkebunan kelapa sawit dan tiba-tiba ada kejadian seperti ini," ujarnya.
Baca juga: Tim gabungan Bangka Barat lanjutkan cari bocah hilang di perkebunan
Menurut dia peristiwa ini menjadi bagian perang simetris. Masyarakat harus mendapatkan infornasi yang baik, positif, membangun dan menyehatkan, agar pikiran-pikiran di masyarakat menjadi lurus.
"Dalam mengatasi masalah-masalah ini harus dimulai dari keluarga," katanya.
Ia menyatakan keluarga adalah kuncinya, dimana orang tua dan anak harus punya kehangatan, kedekatan dan saling terbuka jika ada permasalahan di dalam keluarga.
"Keluarga dan pendidikan yang harus diperkuat, agar tidak ada lagi kejadian-kejadian yang memilukan ini,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023