Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengawal hak pilih warga dalam Pemilu 2024 di daerah perbatasan.
"Kami menyambangi warga yang berada di perbatasan, untuk memastikan mereka sudah dicoklit dan terdata sebagai pemilih dalam Pemilu 2024," kata anggota Bawaslu Bangka Selatan Ferrry di Toboali, Rabu.
Pihaknya bersama pengawas kecamatan menyambangi Dusun Gumbak, Desa Tepus, Kecamatan Air Gegas yang merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka Tengah.
"Berdasarkan hasil pengawasan kami, semua warga di Dusun Gumbak sudah dicoklit," katanya.
Ia mengatakan, warga di wilayah perbatasan harus dipastikan dicoklit agar hak pilih mereka tidak hilang dan dipastikan mereka tidak bingung harus memilih dimana.
"Di Dusun Gumbak ada dua TPS dengan mata pilih sekitar 400 orang, jadi kita pastikan mereka sudah tercoklit semua," ujar Ferry.
Selain melakukan pemantauan untuk memastikan warga sudah dicoklit, pihaknya juga menggelar sosialisasi dengan masyarakat terkait kepemiluan.
"Terutama kami memberikan pendidikan politik tentang kepemiluan dan mengimbau warga menghindari politik uang," katanya.
Ia mengingatkan warga tidak tergiur dengan politik uang sehingga tergiring hak pilihnya untuk memilih calon tertentu.
"Politik uang itu bukanlah sebuah kebiasaan, tetapi racun dalam berdemokrasi yang harus dihindari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami menyambangi warga yang berada di perbatasan, untuk memastikan mereka sudah dicoklit dan terdata sebagai pemilih dalam Pemilu 2024," kata anggota Bawaslu Bangka Selatan Ferrry di Toboali, Rabu.
Pihaknya bersama pengawas kecamatan menyambangi Dusun Gumbak, Desa Tepus, Kecamatan Air Gegas yang merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka Tengah.
"Berdasarkan hasil pengawasan kami, semua warga di Dusun Gumbak sudah dicoklit," katanya.
Ia mengatakan, warga di wilayah perbatasan harus dipastikan dicoklit agar hak pilih mereka tidak hilang dan dipastikan mereka tidak bingung harus memilih dimana.
"Di Dusun Gumbak ada dua TPS dengan mata pilih sekitar 400 orang, jadi kita pastikan mereka sudah tercoklit semua," ujar Ferry.
Selain melakukan pemantauan untuk memastikan warga sudah dicoklit, pihaknya juga menggelar sosialisasi dengan masyarakat terkait kepemiluan.
"Terutama kami memberikan pendidikan politik tentang kepemiluan dan mengimbau warga menghindari politik uang," katanya.
Ia mengingatkan warga tidak tergiur dengan politik uang sehingga tergiring hak pilihnya untuk memilih calon tertentu.
"Politik uang itu bukanlah sebuah kebiasaan, tetapi racun dalam berdemokrasi yang harus dihindari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023