Austin, Texas (Antara Babel) - Penyelenggara festival seni South by
Southwest (SXSW) meminta maaf kepada peserta Olimpiade Amerika Serikat
Ibtihaj Muhammad setelah seorang relawan mengatakan dia harus melepas
jilbab untuk mendapat tanda pengenal untuk acara di Austin, Texas,
tersebut.
Pemain anggar Olimpiade itu sedang mengambil tanda identitas di acara interaktif, film dan musik pada Sabtu ketika seorang relawan memberitahu dia bahwa dia harus melepas jilbab sebelum difoto.
"Bahkan setelah saya menjelaskan bahwa ini untuk alasan agama, dia bersikeras saya tetap harus melepasnya," kata dia di Twitter.
Penyelenggara SXSW mengatakan pada Minggu lewat surel kepada Reuters bahwa sejak itu mereka telah memindahkan relawan tersebut.
"Kami malu karena kejadian ini dan telah meminta maaf kepada Ibtihaj secara personal, dan menyesalkan insiden tersebut," kata SXSW dalam sebuah pernyataan.
Ibtihaj (30) akan membuat sejarah di Rio de Janeiro sebagai atlet Olimpiade pertama dari Amerika Serikat yang mengenakan jilbab.
Dia mengkritik keras kandidat presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang pernah mengatakan akan melarang Muslim masuk ke Amerika Serikat.
"Saya merasa berhutang kepada orang-orang seperti saya untuk berbicara," katanya kepada wartawan pada Rabu.
"Ketika saya mendengar seseorang mengatakan sesuatu seperti, 'Kami akan mengirim Muslim kembali ke negara asalnya', saya mengatakan 'Baik, saya warga Amerika. Kemana saya harus pergi?"
Setelah insiden dalam acara tersebut diselesaikan, Ibtihaj mengatakan bahwa dia mendapat kartu identitas yang salah.
"Saya diberi kartu identitas yang salah! Mulai sekarang nama saya Tamir dan saya bekerja untuk Time Warner Inc," tulisnya di Twitter.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Pemain anggar Olimpiade itu sedang mengambil tanda identitas di acara interaktif, film dan musik pada Sabtu ketika seorang relawan memberitahu dia bahwa dia harus melepas jilbab sebelum difoto.
"Bahkan setelah saya menjelaskan bahwa ini untuk alasan agama, dia bersikeras saya tetap harus melepasnya," kata dia di Twitter.
Penyelenggara SXSW mengatakan pada Minggu lewat surel kepada Reuters bahwa sejak itu mereka telah memindahkan relawan tersebut.
"Kami malu karena kejadian ini dan telah meminta maaf kepada Ibtihaj secara personal, dan menyesalkan insiden tersebut," kata SXSW dalam sebuah pernyataan.
Ibtihaj (30) akan membuat sejarah di Rio de Janeiro sebagai atlet Olimpiade pertama dari Amerika Serikat yang mengenakan jilbab.
Dia mengkritik keras kandidat presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang pernah mengatakan akan melarang Muslim masuk ke Amerika Serikat.
"Saya merasa berhutang kepada orang-orang seperti saya untuk berbicara," katanya kepada wartawan pada Rabu.
"Ketika saya mendengar seseorang mengatakan sesuatu seperti, 'Kami akan mengirim Muslim kembali ke negara asalnya', saya mengatakan 'Baik, saya warga Amerika. Kemana saya harus pergi?"
Setelah insiden dalam acara tersebut diselesaikan, Ibtihaj mengatakan bahwa dia mendapat kartu identitas yang salah.
"Saya diberi kartu identitas yang salah! Mulai sekarang nama saya Tamir dan saya bekerja untuk Time Warner Inc," tulisnya di Twitter.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016