Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor pada Maret 2023 bernilai 137,28 juta dolar Amerika Serikat atau turun 56,33 persen dibandingkan Maret tahun sebelumnya sebesar 314,37 juta dolar AS.

"Secara y-on-y (Maret 2023 dibanding Maret 2022) turun dipengaruhi oleh turunnya ekspor komoditas timah," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Babel, Selasa.

Ia mengatakan pada Maret 2023 ekspor komoditas timah turun sebesar 62,03 persen yakni senilai US$107,96 juta. Sementara itu, ekspor komoditas nontimah tercatat sebesar US$29,32 juta atau turun 2,41 persen.

"Secara kumulatif (c-to-c), nilai ekspor Januari - Maret 2023 mengalami penurunan sebesar 88,18 persen dibandingkan Januari-Maret 2022. Penurunan nilai ekspor didorong oleh
turunnya ekspor timah sebesar 90,15 persen," katanya.

Ia menyatakan ekspor komoditas nontimah tercatat juga mengalami penurunan sebesar 75,10 persen. Sampai dengan bulan Maret 2023, peran timah dan nontimah terhadap total ekspor masing-masing sebesar 72,33 persen dan 27,67 persen.

Ia menambahkan timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, dengan Tiongkok masih menjadi negara tujuan utamanya.

"Sepanjang Januari-Maret 2023, sebanyak 37,05 persen ekspor timah dikirim ke Negeri Tirai Bambu," katanya.

Selanjutnya untuk negara India dan Korea Selatan berada di peringkat selanjutnya. Sebesar 13,12 persen dan 12,30 persen ekspor timah diekspor ke kedua negara tersebut. Di urutan berikutnya adalah negara Singapura dan Jepang. Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 77,86 persen.

"Secara komulatif (c-to-c), terjadi kontraksi pertumbuhan ekspor ke 5 negara terbesar tujuan timah. Tiongkok terkontraksi hingga 58,77 persen dan India terkontraksi hingga 53,32 persen. Singapura merupakan negara dengan kontraksi terdalam hingga 74,11 persen," katanya.

Pewarta: Chandrika Purnama Dewi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023