Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan perekonomian Kepulauan Babel 2023 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp102,64 triliun atau tumbuh 4,38 persen.
"Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung 2023 tumbuh 4,38 persen, melambat dibanding tahun sebelumnya tumbuh 4,40 persen," Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi 13,90 persen, lapangan usaha informasi dan komunikasi 13,82 persen dan usaha jasa lainnya tumbuh 10,97 persen.
Struktur PDRB Kepulauan Bangka Belitung menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada 2023 didominasi oleh lima lapangan usaha utama yakni industri
pengolahan 21,15 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 19,49 persen.
Perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 15,69 persen, konstruksi 9,50 persen serta pertambangan dan penggalian sebesar 7,64
persen.
"Penyumbang terbesar adalah lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 1,92 persen, namun melambat dibandingkan pertumbuhan 2022 mencapai 5,14 persen," katanya.
Menurut dia perlambatan usaha industri pengolahan ini karena adanya kontraksi yang terjadi pada subkategori industri logam dasar sebagai salah satu penyumbang terbesar kategori ini.
"Rendahnya harga logam timah di pasar dunia serta adanya penertiban tata kelola pertimahan berdampak pada pengurangan produksi baik bijih maupun logam timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," katanya.