Pangkalpinang (ANTARA) - Berdasarkan rilis BPS, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I 2024 tumbuh 1,01% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,00% (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy, Rabu (8/5), mengatakan dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulaian Bangka Belitung pada Tw I 2024 didorong oleh kinerja LU utama yaitu LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh 5,28% (yoy), lebih tinggi dibandingkan Tw sebelumnya yang terkontraksi 1,28% (yoy).
Adapun pertumbuhan kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan utamanya dipengaruhi oleh meningkatnya produksi perikanan. Selain itu, produksi perkebunan tahunan juga turut mengalami peningkatan, antara lain produksi kelapa sawit, lada, dan karet.
"Untuk LU Pertambangan dan Penggalian terkontraksi 10,09% (yoy), melanjutkan kontraksi pada Tw sebelumnya sebesar 1,34% (yoy). Searah dengan LU Pertambangan, LU Industri Pengolahan terkontraksi 4,99% (yoy), menurun dibandingkan Tw sebelumnya yang tumbuh 3,08% (yoy)," ujarnya.
Ia menyebutkan, subkatagori industri logam dasar yang ditopang oleh logam timah mengalami penurunan cukup dalam seiring terkendalanya perolehan bahan baku bijih timah. Kondisi ini turut dipengaruhi oleh RKAB smelter timah yang belum terbit seluruhnya pada Februari 2024. Namun demikian, kinerja pertumbuhan industri makanan dan minuman (industri minyak kelapa sawit/CPO) menahan perlambatan LU Industri Pengolahan lebih lanjut.
"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditopang oleh pertumbuhan seluruh kelompok pengeluaran, kecuali PMTB dan ekspor impor. Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 4,93% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Tw sebelumnya sebesar 4,35% (yoy). Kinerja konsumsi Rumah Tangga ditopang oleh peningkatan konsumsi masyarakat dalam rangka momentum Pemilu, bulan Ramadhan, menjelang HBKN Idul Fitri, dan perayaan keagamaan lainnya seperti Tahun Baru Imlek serta perayaan Cheng Beng," ujarnya.
Dikatakannya, komponen konsumsi pemerintah tercatat tumbuh sebesar 17,31% (yoy), lebih tinggi dibandingkan Tw sebelumnya yang tumbuh 11,07% (yoy), ditopang oleh peningkatan belanja barang dan jasa menjelang aktivitas pemilu serta realisasi anggaran pemerintah untuk belanja pegawai yakni pencairan THR. Selanjutnya, investasi (PMTB) terkontraksi 0,35% (yoy), lebih rendah dibandingkan Tw sebelumnya yang tumbuh 4,17% (yoy). Adapun penurunan kinerja PMTB dipengaruhi oleh realisasi belanja modal APBD yang belum optimal pada awal tahun.
Sementara itu, ekspor luar negeri terkontraksi 38,74% (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 8,19% (yoy). Penurunan tersebut dipengaruhi oleh rendahnya ekspor komoditas timah seiring RKAB timah yang tertunda pada awal tahun 2024.
Diketahui bahwa pada Januari dan Februari 2024, tidak ada ekspor komoditas logam timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ekspor komoditas logam timah sepanjang Tw I 2024 terkontraksi 62,73% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 1,36% (yoy).
"Ke depan, kinerja perekonomian Prov. Kep. Bangka Belitung diperkirakan tumbuh lebih tinggi. Hal ini didorong oleh volume ekspor yang diindikasikan membaik seiring dengan bertambahnya RKAB smelter timah yang sudah disetujui sampai dengan Maret 2024. Kondisi tersebut diharapkan mendorong perbaikan kinerja sektor pertambangan dan industri pengolahan," katanya.
Selain itu, kata Dia, produktivitas CPO diperkirakan turut meningkat dampak hasil re-planting, sejalan dengan peningkatan kinerja sektor pertanian yang terakselerasi dampak peningkatan produksi TBS. Lebih lanjut, sektor perdagangan turut meningkat di tengah perayaan HBKN Idul Fitri dan realisasi THR, serta didorong penambahan frekuensi dan rute oleh maskapai penerbangan maupun extra flight saat HBKN dan peak season.
"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung senantiasa mempererat sinergi dan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah serta mitra strategis lainnya untuk terus memperkuat sumber pertumbuhan ekonomi baru dan kebangkitan sektor ekonomi unggulan yang memiliki daya ungkit di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Negeri Serumpun Sebalai. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pemerintah Daerah akan terus mendorong promosi pariwisata, produk UMKM, ekonomi keuangan syariah, dan digitalisasi sistem pembayaran," ujarnya.