Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggandeng sejumlah rumah sakit rujukan di luar daerah untuk pasien peserta Jaminan Kesehatan Rakyat (Jamkesra).

"Sebanyak tujuh rumah sakit kami ajak kerja sama sebagai tempat rujukan bagi pasien yang tidak mampu ditangani di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan RSUD Sejiran Setason," kata Bupati Bangka Barat Parhan Ali di Muntok, Rabu.

Ia mengatakan, sebanyak rumah sakit luar daerah yang sudah ada kerja sama dengan Pemkab Bangka Barat, yaitu RSUD Sungailiat, RSJ Babel, RSUD Pangkalpinang, RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUP Fatmawati, dan RSUP Mohammad Hoesin Palembang.

"Pasien peserta Jamkesra pertama kali akan dilayani di Puskesmas, Pustu atau Poskesdes, jika membutuhkan rujukan akan diarahkan ke RSUD Sejiran Setason untuk penanganan lebih lanjut, namun jika rumah sakit tersebut tidak mampu menangani akan dirujuk ke rumah sakit luar daerah yang sudah ada kerja sama," katanya.

Menurut dia, adanya kerja sama dengan sejumlah rumah sakit tersebut merupakan bentuk keseriusan pemkab dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan tuntas kepada seluruh warga miskin dan kurang mampu di daerah itu.

Selain menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit luar daerah, kata dia, program Jamkesra juga memiliki keunggulan lain dibanding program sebelumnya, yaitu nilai pertanggungan tidak terbatas atau pasien ditanggung biaya berobat hingga sembuh.

"Program yang sudah berjalan sejak 2007 ini sebelumnya nilai pertanggungan paling banyak Rp20 juta, namun sekarang pasien miskin atau kurang mampu dijamin hingga sembuh," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Andri Nurtito mengatakan selain mendapatkan pertanggungan biaya hingga sembuh, program Jamkesra yang akan diubah namanya menjadi Jamkesda juga menyediakan biaya transportasi pasien dan pendamping bagi yang dirujuk di luar daerah.

"Pemkab juga menyediakan rumah singgah di Jakarta dan Palembang bagi keluarga pasien rawat inap yang dilayani di rumah sakit rujukan di dua daerah itu," kata dia.

Ia menjelaskan, rumah singgah di Jakarta menyediakan 11 kamar sedangkan yang di Palembang tersedia empat kamar yang cukup nyaman untuk istirahat keluarga pasien maupun pasien yang menunggu jadwal operasi.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016