Tim estafet 4x100 meter putra yang terdiri dari Lalu Muhammad Zohri, Wahyu Setiawan, Bayu Kertanegara, dan Sudirman Hadi sukses menyumbang emas pada nomor estafet 4x100 meter putra SEA Games XXXII/2023 Kamboja di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Rabu,
Mereka finis terdepan dengan catatan waktu 39,11 detik. Zohri dan kawan-kawan mengalahkan Thailand yang finis di posisi kedua dengan 39,13 detik dan Malaysia di urutan ketiga dengan 39,36 detik.
Kemenangan ini membanggakan karena sebelumnya Maria Londa yang turun pada lompat jauh juga berhasil meraih medali emas.
Bahkan, ketika upacara pengalungan medali emas Maria Londa, posisi Wahyu dan kawan-kawan tengah bersiap berlomba. Mereka pun turut menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama di tengah trek Morodok Techo National Stadium.
"Sangat termotivasi. Ketika lagu Indonesia Raya berkumandang (berkat Maria Londa), saya merinding dan sangat termotivasi sekali," ujar Wahyu kepada ANTARA usai lomba.
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipersembahkan Maria Londa. Wahyu yang menjadi pelari pertama langsung tancap gas. Dia memberikan tongkat estafet ke Zohri yang menjadi pelari kedua.
Kemudian giliran Bayu Kertanegara yang beraksi dengan berlari sejauh 100 meter untuk memberikan tongkat ke Sudirman Hadi yang menjadi pelari terakhir.
Sudirman Hadi menunaikan tugasnya dengan baik dengan menyentuh garis finis pertama.
Pelatih tim atletik khusus nomor sprint putra Eni Nuraeni mengatakan hasil ini sesuai target, meski dari segi catatan waktu masih jauh dari rekor sebelumnya di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ketika meraih perak dengan 38,77 detik.
"Sesuai target. Hasil ini berkat kerja keras anak-anak. Persiapan dengan saya sekitar lima bulan. Tapi mereka berhasil meraih hasil terbaik setelah pada SEA Games XXXI/2021 di Vietnam tidak mendapat medali," kata Eni.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Mereka finis terdepan dengan catatan waktu 39,11 detik. Zohri dan kawan-kawan mengalahkan Thailand yang finis di posisi kedua dengan 39,13 detik dan Malaysia di urutan ketiga dengan 39,36 detik.
Kemenangan ini membanggakan karena sebelumnya Maria Londa yang turun pada lompat jauh juga berhasil meraih medali emas.
Bahkan, ketika upacara pengalungan medali emas Maria Londa, posisi Wahyu dan kawan-kawan tengah bersiap berlomba. Mereka pun turut menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama di tengah trek Morodok Techo National Stadium.
"Sangat termotivasi. Ketika lagu Indonesia Raya berkumandang (berkat Maria Londa), saya merinding dan sangat termotivasi sekali," ujar Wahyu kepada ANTARA usai lomba.
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipersembahkan Maria Londa. Wahyu yang menjadi pelari pertama langsung tancap gas. Dia memberikan tongkat estafet ke Zohri yang menjadi pelari kedua.
Kemudian giliran Bayu Kertanegara yang beraksi dengan berlari sejauh 100 meter untuk memberikan tongkat ke Sudirman Hadi yang menjadi pelari terakhir.
Sudirman Hadi menunaikan tugasnya dengan baik dengan menyentuh garis finis pertama.
Pelatih tim atletik khusus nomor sprint putra Eni Nuraeni mengatakan hasil ini sesuai target, meski dari segi catatan waktu masih jauh dari rekor sebelumnya di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ketika meraih perak dengan 38,77 detik.
"Sesuai target. Hasil ini berkat kerja keras anak-anak. Persiapan dengan saya sekitar lima bulan. Tapi mereka berhasil meraih hasil terbaik setelah pada SEA Games XXXI/2021 di Vietnam tidak mendapat medali," kata Eni.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023