Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggandeng dua perusahaan nasional untuk mengembangkan pelaku UMKM daerah agar semakin berkualitas dan berdaya saing dipasar global.
"Program kolaborasi dengan dua perusahaan nasional ini diharapkan dapat mempercepat akselerasi menuju UMKM naik kelas," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel Yulizar Adnan di Pangkalpinang, Jumat.
Yulizar mengatakan Dinas Koperasi dan UMKM Babel berkolaborasi dengan dua perusahaan nasional yakni PT. Cipta Sehat Utama dan PT. Aruna jaya Nuswantara. Dengan PT Cipta Sehat Utama, pemerintah mendorong pemanfaatan tanaman berjenis eucalyptus.
Eucalyptus adalah salah satu jenis pohon yang daun dan minyaknya sejak lama dimanfaatkan untuk berbagai penyakit. Pengolahan tanaman ini bisa menghasilkan minyak atsiri.
"Melalui PT. Atsiri Lestari Bangka Belitung kita bangun kolaborasi dengan PT. Cipta Sehat Utama untuk pengembangan minyak Atsiri yang semacam minyak kayu putih. Selain itu juga kita bangun kolaborasi dengan PT. Aruna jaya Nuswantara untuk pengembangan Midi Plant di Desa Namang," terang Yulizar.
Dalam upaya memperluas akses pasar UMKM dan digitalisasi, Dinas Koperasi dan UMKM Babel juga menjalin kerjasama dengan Shopee agar memfasilitasi pelaku UMKM daerah yang ingin memasarkan produknya ke luar daerah.
"Dengan kolaborasi bersama Shopee, kita dapat menaikkan omset penjualan produk UMKM. Kita tidak pernah bosan memberikan perhatian kepada UMKM agar semakin berkembang," katanya.
Yulizar menambahkan, Dinas Koperasi dan UMKM Babel juga menginisiasi tujuh program untuk menjadikan UMKM naik kelas, berkualitas dan berdaya saing di pasar nasional dan internasional.
Tujuh program dan terobosan itu antara lain "Kolaborasa" atau kolaborasi dengan usaha raksasa, "gempur UMKM" yakni gerakan mahasiswa pedamping kur-UMKM bersama Universitas Bangka Belitung, "Kur goes to desa" sinergi bersama Kanwil DJPB dan lembaga penyalur KUR.
Selain itu akan dilaksanakan terobosan "zona khas" yakni kuliner halal, aman sehat, "UMKM on boarding bersama shopee", pembukaan booth UMKM di bandara, UMKM bangkit, koperasi modern, jelang sevent atau jemput pelanggan di special event, dan "Katrol UMKM" atau Kamis patroli UMKM.
Dalam merealisasikan tujuh program tersebut dibutuhkan penguatan serta penyatuan komitmen bersama untuk berdiskusi menuju akselerasi UMKM naik kelas di era digitalisasi ini.
"Tujuh program ini sebagai terobosan pemerintah provinsi untuk membangkitkan UMKM. Program ini tentunya terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini," tutup Yulizar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Program kolaborasi dengan dua perusahaan nasional ini diharapkan dapat mempercepat akselerasi menuju UMKM naik kelas," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel Yulizar Adnan di Pangkalpinang, Jumat.
Yulizar mengatakan Dinas Koperasi dan UMKM Babel berkolaborasi dengan dua perusahaan nasional yakni PT. Cipta Sehat Utama dan PT. Aruna jaya Nuswantara. Dengan PT Cipta Sehat Utama, pemerintah mendorong pemanfaatan tanaman berjenis eucalyptus.
Eucalyptus adalah salah satu jenis pohon yang daun dan minyaknya sejak lama dimanfaatkan untuk berbagai penyakit. Pengolahan tanaman ini bisa menghasilkan minyak atsiri.
"Melalui PT. Atsiri Lestari Bangka Belitung kita bangun kolaborasi dengan PT. Cipta Sehat Utama untuk pengembangan minyak Atsiri yang semacam minyak kayu putih. Selain itu juga kita bangun kolaborasi dengan PT. Aruna jaya Nuswantara untuk pengembangan Midi Plant di Desa Namang," terang Yulizar.
Dalam upaya memperluas akses pasar UMKM dan digitalisasi, Dinas Koperasi dan UMKM Babel juga menjalin kerjasama dengan Shopee agar memfasilitasi pelaku UMKM daerah yang ingin memasarkan produknya ke luar daerah.
"Dengan kolaborasi bersama Shopee, kita dapat menaikkan omset penjualan produk UMKM. Kita tidak pernah bosan memberikan perhatian kepada UMKM agar semakin berkembang," katanya.
Yulizar menambahkan, Dinas Koperasi dan UMKM Babel juga menginisiasi tujuh program untuk menjadikan UMKM naik kelas, berkualitas dan berdaya saing di pasar nasional dan internasional.
Tujuh program dan terobosan itu antara lain "Kolaborasa" atau kolaborasi dengan usaha raksasa, "gempur UMKM" yakni gerakan mahasiswa pedamping kur-UMKM bersama Universitas Bangka Belitung, "Kur goes to desa" sinergi bersama Kanwil DJPB dan lembaga penyalur KUR.
Selain itu akan dilaksanakan terobosan "zona khas" yakni kuliner halal, aman sehat, "UMKM on boarding bersama shopee", pembukaan booth UMKM di bandara, UMKM bangkit, koperasi modern, jelang sevent atau jemput pelanggan di special event, dan "Katrol UMKM" atau Kamis patroli UMKM.
Dalam merealisasikan tujuh program tersebut dibutuhkan penguatan serta penyatuan komitmen bersama untuk berdiskusi menuju akselerasi UMKM naik kelas di era digitalisasi ini.
"Tujuh program ini sebagai terobosan pemerintah provinsi untuk membangkitkan UMKM. Program ini tentunya terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini," tutup Yulizar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023