Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Musisi jazz kawakan, Idang Rasjidi, menganggap euforia musik Korea atau K-pop yang melanda generasi muda tanah air merupakan tamparan bagi negeri ini.

"Wabah K-pop ini adalah tamparan yang bagus untuk negeri kita, ini harus menjadi peringatan bagi kita untuk semakin mendorong pengenalan kebudayaan dan kesenian tradisi pada kaum muda," kata pianis jazz yang sudah mendunia tersebut di Pangkalpinang, Kamis.

Idang menyebutkan, di dunia kesenian, euforia seperti itu sudah sering terjadi seperti saat musik Nasyid Indonesia merajai kancah musik di Malaysia.

"Hal seperti itu biasa terjadi, seperti halnya musik Nasyid kita saat ini memukul musik-musik Malaysia," kata musisi yang telah 42 tahun berkecimpung di dunia musik tersebut.

Meski demikian, Idang mengatakan, hendaknya masyarakat tidak berlebihan menanggapi fenomena euforia artis-artis dan musik "Negeri Gingseng" tersebut.

"Nikmati saja, tidak perlu ketakutan atau antipati, musik itu bukan untuk dipikirkan, tapi dinikmati," ungkapnya sambil tersenyum.

Sebagai musisi yang jam terbangnya sangat tinggi yakni melakukan tur dunia hingga 14 event internasional dalam setahun, Idang masih menyempatkan diri untuk mendidik generasi muda daerah untuk menjadi musisi.

"Saya mendidik anak-anak dari daerah asal saya di Bangka seperti Yendri Blacan yang merupakan putra daerah asli Petaling, Bangka dengan harapan mereka dapat mengenalkan kesenian musik Bangka di kancah internasional," kata dia.

Idang mengaku, di mana pun dia "manggung", dia selalu memperkenalkan diri sebagai Idang dari Bangka.

"Saya selalu mengenalkan diri sebagai Idang, dari Lanun, Pulau Bangka, jika ada yang bertanya seperti apa Bangka itu, saya jawab, Bangka adalah lesung pipi-nya Indonesia, sesuatu yang menambah manis suatu daerah," kata dia.

Pewarta:

Editor : Ida


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012