Sijuk, Belitung (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI mendorong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadi destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan.
"Kami mendukung KEK Tanjung Kelayang ini menjadi destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan," kata Wakil Ketua I Badan Kerja Sama Perlemen (BKSP) DPD RI, Darmansyah Husein di Sheraton Belitung, Sijuk, Kamis.
Menurut dia, BKSP merupakan salah satu alat kelengkapan DPD RI yang mempunyai tugas di antaranya memfasilitasi segala upaya kerja sama daerah dengan luar negeri untuk memaksimalkan potensi dan meningkatkan daya saing daerah.
BKSP DPD RI menggelar kegiatan diskusi dengan tema "Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha untuk Mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang Sebagai Destinasi Wisata Unggulan Berkelanjutan" di Sheraton Belitung, Sijuk.
Ia mengatakan, KEK Tanjung Kelayang bukan hanya sebuah kawasan industri dan pariwisata tetapi dirancang dengan konsep "Socially and Enviromentally Responsible Development and Cultural Preservation".
"KEK Tanjung Kelayang mengutamakan pembangunan yang bertanggungjawab secara sosial dan lingkungan serta menghormati warisan budaya lokal," ujarnya.
Darmansyah Husein yang juga merupakan mantan Bupati Belitung dua periode (2004-2008) dan (2008-2013) menceritakan bagaimana dulunya memperjuangkan pembentukan KEK Pariwisata Tanjung Kelayang.
KEK Pariwisata Tanjung Kelayang, lanjut dia, diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi Negeri Laskar Pelangi.
"Untuk mengundang orang berinvestasi ke sini selain membangun insfrastruktur kami juga harus membangun status khusus maka dibentuklah KEK Tanjung Kelayang," katanya.
Selain membangun KEK Pariwisata Tanjung Kelayang, kata dia, di era kepemimpinannya sebagai Bupati Belitung masa itu juga dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berbasis hilirisasi atau industri yakni KEK Tanjung Batu.
"Makanya pada saat itu kami bangun pelabuhan Tanjung Batu. Namun yang berkembang saat ini adalah KEK Pariwisata Tanjung Kelayang yang dimotori oleh Dharmawangsa Group," ujarnya.
Darmansyah menyadari Belitung tidak selamanya harus bergantung kepada tambang timah sebagai komoditi yang tidak dapat diperbaharui dan berkelanjutan.
Dia menilai pariwisata menjadi kekuatan ekonomi baru dengan modal kuat berupa potensi alam yang dimiliki oleh Belitung.
"Belitung harus mengganti timah karena produk tidak terbarukan. Ada dua kekuatan yang dimunculkan salah satunya adalah pariwisata sebagai sektor yang berkelanjutan yang seharusnya terus diperkuat saat ini," katanya.