Pangkalpinang (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kepulauan Bangka Belitung akan memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa pengalihan arus dan penutupan sejumlah ruas jalan selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Rekayasa lalu lintas itu mulai diterapkan sejak malam Natal, Rabu (24/12), hingga malam pergantian tahun pada Rabu (31/12).
"Memang ada rekayasa lalu lintas. Ini sudah kami siapkan, dan rekayasa arus diberlakukan di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, dan semua tempat yang menjadi pusat kerumunan warga selama Nataru," kata Dirlantas Polda Kepulauan Bangka Belitung Kombes Pol Pringadhi Supardjan di Pangkalpinang, Senin.
Ia menyebut rekayasa lalu lintas diterapkan untuk menjaga kelancaran arus kendaraan serta mengantisipasi kemacetan di lokasi-lokasi keramaian.
"Tapi kita melihat fluktuasi atau perkembangan di lapangan bila dibutuhkan. Kalau di sini (Pangkalpinang), biasanya dilakukan rekayasa di Alun-alun dan Pantai Pasir Padi," ujarnya.
Menurut Pringadhi, pengaturan itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat serta umat yang merayakan Nataru.
"Dimana ada kepadatan supaya menjadi lancar, makanya rekayasa lalu lintas dilakukan. Dimana dibutuhkan, kita langsung terjun untuk mengadakan rekayasa, baik perubahan arus maupun penutupan jalan," katanya.
Ia menambahkan, pengalihan arus juga dilakukan saat masyarakat berhenti atau berkumpul di titik tertentu guna menyaksikan pesta kembang api.
"Masyarakat yang menyaksikan kembang api supaya bisa nonton dengan aman, maka lalu lintas akan kita tutup dan alihkan ke jalan lain," ucapnya.
Dalam rekayasa lalu lintas ini, Ditlantas Polda Babel mengerahkan 57 personel gabungan dan puluhan personel Satlantas Polresta Pangkalpinang. Selain itu, setiap Polres jajaran juga menurunkan personel Satlantas untuk pengamanan arus kendaraan.
"Kita mengerahkan semua kekuatan. Kalau sampai ke Belitung, jumlah keseluruhan sekitar 1.000 personel," jelasnya.
Pringadhi mengimbau masyarakat untuk memahami pengaturan lalu lintas dan saling menghargai pengguna jalan lainnya agar suasana perayaan Nataru berlangsung aman, tertib, dan lancar.
"Kalaupun mau berhenti, berhentilah di tempatnya. Jangan lupa menjaga keamanan dan keselamatan. Jangan sampai parkir motor lalu ditinggal begitu saja saat menonton kembang api," katanya.
