Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga daging ayam di pasar-pasar di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih bertahan tinggi seiring stok yang juga belum mencukupi permintaan.

"Hingga kini belum ada penurunan harga daging ayam karena pedagang mulai kesulitan menambah stok akibat dari terbatasnya produksi peternak," kata Kabid Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Disperindagkop Pangkalpinang, Eka Subehi di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan, kurangnya stok berdampak langsung terhadap bertahan tingginya harga daging itu, sementara pasokan dari peternak mulai terbatas.

Harga daging ayam broiler bertahan Rp31.000 per kilogram, sedangkan harga daging ayam kampung Rp65.000 per kilogram.

"Mungkin karena kondisi cuaca saat ini yang kurang menentu, kadang pagi cerah dan siang hujan sehingga peternak sulit meningkatkan produksinya karena cuaca seperti itu mengakibatkan ayam rentan terserang penyakit," ujarnya.

Menurut dia, harga daging ayam saat ini masih dalam batas kewajaran dan pihaknya akan terus memantau perkembangan harga agar pedagang tidak menaikkan harga seenaknya dan mengambil keuntungan dengan memanfaatkan situasi seperti ini.

"Biasanya harga tersebut akan turun sendiri seiring pasokan yang lancar dan stok dapat memenuhi permintaan. Sedangkan gejolak harga biasa terjadi setiap merayakan hari kebesaran agama karena permintaan meningkat drastis," katanya.

Menurut dia, pedagang masih mendatangkan pasokan dari luar daerah untuk mencukupi permintaan selain itu juga agar harga tidak mengalami pelonjakan yang lebih tinggi.

"Hingga kini daging yang dijual itu masih layak untuk dikonsumsi warga, semoga peternak dapat meningkatkan hasil produksinya  agar harga daging segara kembali normal ," ujarnya.

Pewarta: Mulki

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016