Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak masyarakat tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan pertanian dan perkebunan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Kami mengajak masyarakat mengurangi kebiasaan membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara-cara tersebut agar tidak merugikan warga yang ada di sekitarnya," kata Kepala Satpol PP dan Pemadan Kebakaran Kabupaten Bangka Barat, Sidharta Gautama di Mentok, Senin.

Ia mengatakan membuka lahan dengan cara dibakar merupakan salah satu kebiasaan yang masih dilakukan sebagian masyarakat setempat dan perlu untuk terus dihindari.

Sejak Januari hingga Juni 2023, peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bangka Barat telah mencapai sekitar 41 hektare.

Kebakaran ini banyak disebabkan kelalaian masyarakat, pembukaan lahan dengan cara dibakar yang sudah membudaya di kalangan masyarakat dan kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan di semak yang mudah terbakar.

"Berdasarkan hasil penelusuran, untuk kasus kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan buang rokok sembarangan persentasenya kecil, lebih dominan pada kasus buka lahan dengan cara membakar," katanya.

Meskipun kasus kebakaran hutan dan lahan baru mencapai sekitar 41 hektare, namun luasan tersebut menjadikan Bangka Barat sebagai daerah dengan luas tertinggi kasus kebakaran lahan di Provinsi Babel.

"Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk mengurangi kebiasaan buka lahan dengan cara dibakar. Bagi yang tetap ingin membuka lahan dengan cara tersebut kita juga sudah mengatur agar dilakukan secara bertahap," katanya.

Ia mencontohkan, jika akan membuka lahan seluas lima hektare, sebaiknya dilakukan bertahap dua hektare terlebih dahulu dan arus dipantau agar tidak merambat ke lahan lain di sekitarnya.

Selain itu, pada proses awal diminta untuk membuat parit keliling lahan yang akan dibakar untuk mengurangi risiko merambat ke lahan sekitar.

Pada proses ini sebaiknya warga melaporkan terlebih dahulu ke pihak pemerintah desa untuk bersama-sama melakukan pengawasan.

Ia mengingatkan dalam dua bulan ke depan diperkirakan akan terjadi fenomena El Nino yang identik dengan musim kemarau, sehingga cukup berbahaya jika warga tetap melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.

"Pada musim seperti itu akan sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan, perlu antisipasi sejak dini dan kami mengajak masyarakat berperan aktif mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," demikian Sidharta Gautama.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023