Sejumlah warga di Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diresahkan atas dugaan praktik penipuan berkedok penjualan sembako murah.

Camat Lubuk Besar Armansah, Rabu, mengatakan ada oknum tertentu diduga melakukan praktik penipuan untuk meraup pundi-pundi uang dengan modus penjualan paket sembako murah.

"Pelaku menawarkan paket sembako murah kepada warga dengan harga Rp200 ribu per paket, sementara harga pasar mencapai Rp400 ribu per paket," ujarnya.

Ia menjelaskan, modus awal pelaku yaitu dengan mendata warga di daerah pedesaan sebagai penerima sembako murah.

Pelaku sudah menjalankan aksinya di beberapa desa yaitu Desa Perlang, Trubus, Kulur dan Kulur hilir.

"Awalnya pelaku mengirim paket sembako sesuai dengan jumlah warga yang didata dan aksi pelaku berjalan normal dan lancar, dimana warga menerima paket sembako sesuai dengan jumlah yang dipesan," ujarnya.

Kemudian, kata dia, warga semakin ramai mendaftar sebagai penerima sembako murah dengan terlebih dahulu menyetor uang kepada oknum sesuai dengan jumlah paket yang dipesan.

"Setelah uang disetor kepada oknum, ternyata paket sembako yang dipesan tidak kunjung datang dan masyarakat mulai resah karena merasa tertipu," ujarnya.

Armansah mengatakan, berdasarkan informasi di lapangan sudah terdata sebanyak 1.200 paket warga yang akan menerima paket sembako murah tersebut.

"Namun paket sembako yang dijanjikan tidak kunjung datang sementara warga penerima sudah menyetor uang kepada oknum sebesar Rp200 ribu per orang, dengan total uang Rp240 juta," jelasnya.

Mantan Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Kemiskinan Dinsos Bangka Tengah ini mengimbau semua warga, perangkat desa dan ketua RT serta lembaga lainnya untuk waspada serta hati-hati dengan dugaan praktik penipuan bermodus penjualan paket sembako murah.

"Kita imbau warga berhati-hati bila ada oknum yang mengajak kerja sama penjualan sembako murah di wilayah masing-masing tanpa melalui pemerintah daerah," ujarnya.

Armansah mengimbau warga lebih teliti dan berhati-hati, sehingga tidak menjadi korban penipuan berkedok sembako murah.

"Ini sudah ada kejadian kejadian di beberapa desa, dimana awalnya praktik pelaku berjalan lancar hingga sampai dua kali penyaluran," ujarnya.

Namun untuk penyaluran yang ketiga, kata dia sudah tidak ada lagi kejelasan sementara warga sudah membayar sejumlah uang sebelum paket sembako mereka terima.

"Sudah tidak ada kejelasan, uang yang disetor dibawa kabur, mereka membagikan sembako bukan melalui koordinasi  instansi pemerintah maka harus berhati-hati dan melaporkannya ke pihak berwajib jika merasa sudah ditipu," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023