Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menyatakan terkait paskibraka nasional asal Babel menunggu keputusan BPIP RI, guna menyelesaikan polemik seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional asal Babel yang akan ikut serta dalam pengibaran bendera di Istana Negara, pada 17 Agustus mendatang.
"Sebelumnya saya katakan kepada semua pihak yang hadir dalam rapat pertama kami, alangkah baiknya nanti kita bertemu dengan BPIP, karena yang memutuskan dari BPIP. Saya pesan silakan berikan kesaksiannya, karena saya yakin BPIP punya pertimbangan seperti apa," kata Pj Gubernur Suganda melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan polemik paskibraka ini hadir ketika adanya dugaan perbedaan pada nama calon paskibraka nasional puteri yang diumumkan ke publik atas nama Bunga, dengan usulan dari tim seleksi (Timsel). Tim seleksi diketahui merekomendasikan Sepvira, siswa asal Kabupaten Bangka. Sontak, hal ini pun menimbulkan pertanyaan banyak pihak dalam sepekan terakhir.
Ia menyampaikan persoalan itu pula yang membawanya dalam lawatannya ke Ibu Kota untuk beraudiensi bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI).
Sementara itu kedatangan Pj Gubernur Suganda diterima langsung oleh Wakil Kepala BPIP RI Karjono, Deputi Pengendalian dan Evaluasi Rima Agristina, dan Direktur Pengendalian Mukhammad Fahrurrozi.
Ia mengungkapkan pada audiensi itu semua pihak, baik timsel, Kepala Bakesbangpol Babel, KNPI Babel dan KNPI Bangka, maupun Kesbangpol Bangka, dan Karang Taruna Bangka membeberkan kronologis, maupun harapan mereka kepada lembaga pembinaan ideologi Pancasila itu.
"Satu-persatu, kronologis dijelaskan perwakilan timsel yakni Wahyu Nugraha mulai tahap awal seleksi hingga malam pengumuman, hingga ditemukan adanya kejanggalan. Begitu pula Plt Kepala Bakesbangpol Umi Kalsum yang menyatakan kejanggalan dalam hasil seleksi. Sedangkan pihak lainnya meminta agar BPIP RI dapat menelurkan hasil terbaik, dan dapat mempertimbangkan mental kedua siswa ini," katanya.
Menurut dia pada pertemuan itu diketahui bahwa kewenangan untuk pemilihan akhir bagi calon paskibraka tingkat nasional di setiap daerah menjadi kewenangan BPIP RI.
Ia menambahkan untuk menetralisir kegaduhan di Negeri Serumpun Sebalai, BPIP RI telah memberikan masukan untuk langkah lanjutan yang perlu diambil, sekaligus menggugurkan sementara keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah ini pun disepakati bersama dalam audiensi itu. Dalam waktu dekat, pihak yang berkompeten akan mengirimkan nama-nama yang diminta BPIP RI.
"Tadi sudah ada hasilnya, BPIP RI yang akan memutuskan. Jadi, BPIP RI mengusulkan kita untuk mengusulkan tiga terbaik putera, tiga terbaik puteri. Nanti mereka yang akan memutuskan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Sebelumnya saya katakan kepada semua pihak yang hadir dalam rapat pertama kami, alangkah baiknya nanti kita bertemu dengan BPIP, karena yang memutuskan dari BPIP. Saya pesan silakan berikan kesaksiannya, karena saya yakin BPIP punya pertimbangan seperti apa," kata Pj Gubernur Suganda melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan polemik paskibraka ini hadir ketika adanya dugaan perbedaan pada nama calon paskibraka nasional puteri yang diumumkan ke publik atas nama Bunga, dengan usulan dari tim seleksi (Timsel). Tim seleksi diketahui merekomendasikan Sepvira, siswa asal Kabupaten Bangka. Sontak, hal ini pun menimbulkan pertanyaan banyak pihak dalam sepekan terakhir.
Ia menyampaikan persoalan itu pula yang membawanya dalam lawatannya ke Ibu Kota untuk beraudiensi bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI).
Sementara itu kedatangan Pj Gubernur Suganda diterima langsung oleh Wakil Kepala BPIP RI Karjono, Deputi Pengendalian dan Evaluasi Rima Agristina, dan Direktur Pengendalian Mukhammad Fahrurrozi.
Ia mengungkapkan pada audiensi itu semua pihak, baik timsel, Kepala Bakesbangpol Babel, KNPI Babel dan KNPI Bangka, maupun Kesbangpol Bangka, dan Karang Taruna Bangka membeberkan kronologis, maupun harapan mereka kepada lembaga pembinaan ideologi Pancasila itu.
"Satu-persatu, kronologis dijelaskan perwakilan timsel yakni Wahyu Nugraha mulai tahap awal seleksi hingga malam pengumuman, hingga ditemukan adanya kejanggalan. Begitu pula Plt Kepala Bakesbangpol Umi Kalsum yang menyatakan kejanggalan dalam hasil seleksi. Sedangkan pihak lainnya meminta agar BPIP RI dapat menelurkan hasil terbaik, dan dapat mempertimbangkan mental kedua siswa ini," katanya.
Menurut dia pada pertemuan itu diketahui bahwa kewenangan untuk pemilihan akhir bagi calon paskibraka tingkat nasional di setiap daerah menjadi kewenangan BPIP RI.
Ia menambahkan untuk menetralisir kegaduhan di Negeri Serumpun Sebalai, BPIP RI telah memberikan masukan untuk langkah lanjutan yang perlu diambil, sekaligus menggugurkan sementara keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah ini pun disepakati bersama dalam audiensi itu. Dalam waktu dekat, pihak yang berkompeten akan mengirimkan nama-nama yang diminta BPIP RI.
"Tadi sudah ada hasilnya, BPIP RI yang akan memutuskan. Jadi, BPIP RI mengusulkan kita untuk mengusulkan tiga terbaik putera, tiga terbaik puteri. Nanti mereka yang akan memutuskan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023