Pemerintah mengupayakan peningkatan literasi masyarakat dalam memperluas wawasan individu dan meningkatkan kualitas hidup individu, melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sebagai sarana peningkatan kualitas hidup tersebut.
"Ini menjadi salah satu inovasi kita dalam rangka memberdayakan masyarakat dengan peningkatan life skill. Kita membangun ruang terbuka agar masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dan berbagi pengalaman di sana. Mereka diajarkan untuk beternak lele, menjahit, menyulam, kegiatan yang ada potensi bagi daerah tersebut. Tentu saja kegiatan ini berbasis pengetahuan dan literasi terapan," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan Perpusnas RI juga tengah berupaya untuk menempatkan 8 spot pojok baca yang harus disalurkan kepada komunitas desa.
"Kita juga punya diversifikasi layanan seperti mobil perpustakaan keliling yang mampu menjangkau masyarakat. Ada juga pojok baca digital untuk layanan umum terpadu," jelasnya
Ia menjelaskan semua itu dilakukan untuk membangun aksesibilitas masyarakat kita terhadap informasi dan pengetahuan. Masyarakat bisa mendapatkan informasi dimanapun dan kapanpun.
"Harapan kita kepada pemerintah daerah tidak hanya menjaga fasilitas yang telah kita bantu, tapi juga mampu mereplikasi inovasi ini. Sehingga semakin banyak akses masyarakat terhadap informasi," katanya.
Pj Gubernur Suganda Pandapotan Pasaribu menyambut baik inovasi dari Perpustakaan Nasional RI, dan berharap program itu bisa disinergikan dengan program provinsi.
"Jadi bantuan ke komunitas desa bisa kita salurkan melalui program Gule Kabung. Kita menyasar masyarakat desa-desa. Buku ini kita berikan langsung ke masyarakat. Mudah mudahan ke depan dengan kita selalu berkoordinasi dengan perpustakaan nasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Ini menjadi salah satu inovasi kita dalam rangka memberdayakan masyarakat dengan peningkatan life skill. Kita membangun ruang terbuka agar masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dan berbagi pengalaman di sana. Mereka diajarkan untuk beternak lele, menjahit, menyulam, kegiatan yang ada potensi bagi daerah tersebut. Tentu saja kegiatan ini berbasis pengetahuan dan literasi terapan," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan Perpusnas RI juga tengah berupaya untuk menempatkan 8 spot pojok baca yang harus disalurkan kepada komunitas desa.
"Kita juga punya diversifikasi layanan seperti mobil perpustakaan keliling yang mampu menjangkau masyarakat. Ada juga pojok baca digital untuk layanan umum terpadu," jelasnya
Ia menjelaskan semua itu dilakukan untuk membangun aksesibilitas masyarakat kita terhadap informasi dan pengetahuan. Masyarakat bisa mendapatkan informasi dimanapun dan kapanpun.
"Harapan kita kepada pemerintah daerah tidak hanya menjaga fasilitas yang telah kita bantu, tapi juga mampu mereplikasi inovasi ini. Sehingga semakin banyak akses masyarakat terhadap informasi," katanya.
Pj Gubernur Suganda Pandapotan Pasaribu menyambut baik inovasi dari Perpustakaan Nasional RI, dan berharap program itu bisa disinergikan dengan program provinsi.
"Jadi bantuan ke komunitas desa bisa kita salurkan melalui program Gule Kabung. Kita menyasar masyarakat desa-desa. Buku ini kita berikan langsung ke masyarakat. Mudah mudahan ke depan dengan kita selalu berkoordinasi dengan perpustakaan nasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023