Koba, Babel, (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pangesti Wiedarti menyatakan, sekitar 50 persen masyarakat Indonesia sudah mulai mengembangkan budaya berliterasi.
"Secara angka, budaya literasi nasional itu sudah mencapai sekitar 50 persen, tentu ini terus ditumbuhkembangkan secara menyeluruh," ujarnya usai menghadiri Festival Bangka Tengah Beliterasi yang digagas Dinas Arsip dan Perpustakaan Bangka Tengah di Pangkalanbaru, Rabu.
Ia optimistis semangat dan budaya berliterasi akan terus meningkat karena saat ini sudah menyentuh daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) yang selama ini belum terjangkau gerakan literasi.
"Saat ini minat berliterasi itu lebih tumbuh dan berkembang di daerah perkotaan karena ada kebiasaan pada setiap sekolah itu dimana siswanya wajib membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, dapat menambah wawasan siswa yang pada akhirnya nanti mereka terbiasa berliterasi karena sudah memiliki banyak bacaan dan ilmu pengetahuan sebagai modal dasar.
"Memang membiasakan membaca sebelum pelajaran dimulai sejalan dengan program GLS dan termasuk ke dalam enam dasar berliterasi," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan membaca maka siswa tahu bahwa diri mereka benar-benar paham dan kemudian bagaimana mengembangkan pengetahuan mereka itu.
"Dengan demikian, maka siswa benar-benar melek ilmu pengetahuan, kreatif dan tidak gampang terkontaminasi prilaku negatif," ujarnya.