Komandan Distrik Militer(Dandim) 0431/Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak seluruh unsur menguatkan koordinasi untuk bersama-sama melakukan pencegahan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Dalam pencegahan dan penanganan karhutla kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, namun butuh koordinasi yang kuat untuk memudahkan gerak penanganan dan antisipasi dini," kata Dandim 0431/Bangka Barat Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval di Mentok, Senin.

Menurut dia, saat ini kondisi cuaca sulit diprediksi dan curah hujan menurun sehingga risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan semakin meningkat.

Kebakaran hutan dan lahan bisa terjadi karena faktor alam dan nonalam sehingga perlu perhatian bersama guna mencegah terjadinya bencana tersebut.

Bencana karhutla nonalam biasanya disebabkan oleh keteledoran manusia, untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi secara bersama-sama agar masyarakat semakin paham dan sadar untuk bisa bersama-sama melakukan antisipasi dini kebakaran hutan dan lahan.

"Upaya yang dilakukan harus bersama sama dan melalui kegiatan apel kesiapsiagaan menghadapi bencana karhutla ini kami harapkan mampu meningkatkan koordinasi dan komunikasi lintas sektor," katanya.

Sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan komunikasi dan koordinasi, hari ini BPBD Kabupaten Bangka barat menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan digelar di Lapangan Atletik Kompleks Pemkab Bangka Barat dengan melibatkan seluruh petugas dari BPBD, TNI, Polri dan unsur terkait lainnya.

Melalui kegiatan itu diharapkan seluruh instansi terkait selalu siap siaga dalam penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana, seperti karhutla, banjir, angin kencang dan lainnya.

"Dalam antisipasi dan penanganan bencana kami mengimbau agar semua unsur dapat bekerja bersama-sama, terarah dan terukur sehingga penanganan bisa cepat, tepat dan tuntas," katanya.

Berdasarkan data Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangka Barat, jumlah keseluruhan luas lahan yang terbakar dari bulan Januari hingga awal Juni 2023 di daerah itu seluas 41 hektare.

"Ada faktor karena tidak sengaja buang puntung rokok sembarangan, meskipun faktor ini cukup kecil, namun yang paling banyak adalah kebiasaan warga membakar hutan saat membuka lahan," kata Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangka Barat Sidharta Gautama.

Untuk itu diimbau agar warga ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan, salah satunya pada saat membuka lahan untuk pertanian atau perkebunan, warga diwajibkan untuk melapor ke kepala desa setempat sebelum melakukan pembukaan lahan, selanjutnya melakukan pembersihan atau dibuatkan parit di keliling lahan yang akan dibakar.

Pada saat membakar ini pemilik lahan juga diwajibkan untuk menunggui sampai proses selesai dan memastikan sudah tidak ada bara di seluruh lahan tersebut.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023