Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfasilitasi pengiriman contoh produk usaha mikro, kecil dan menengah ke empat negara sebagai salah satu upaya mendorong para pelaku melakukan akselerasi pasar ekspor.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Babel Sunardi di Pangkalpinang, Selasa, mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Kantor Bea Cukai dan Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung memfasilitasi pengiriman contoh produk kepada calon pembeli potensial di Jepang, Turki, Malaysia dan Singapura.

"Pengiriman contoh produk UMKM Babel ke negara tersebut ditargetkan bisa berhasil sehingga sejumlah produk pelaku UMKM bisa melakukan bisnis ekspor," katanya.

Saat ini pihaknya juga sedang menggelar pelatihan kepada 15 pelaku UMKM potensial ekspor dari Babel sebagai salah satu upaya mendorong UMKM untuk naik kelas melalui pasar ekspor.

Pemerintah terus mendorong pelaku UMKM untuk akselerasi pasar ekspor sebagai salah satu indikator kinerja kunci yang sudah ditetapkan Kementerian Koperasi dan UKM yang diturunkan ke provinsi.

Melalui kegiatan ekspor berbagai barang produk UMKM ini juga diharapkan bisa meningkatkan nilai ekspor Babel yang sampai sejauh ini menjadi salah satu komponen PDRB, agar tidak hanya didominasi dari sektor pertimahan.

"Selama ini 87 persen struktur ekspor Babel adalah timah, sedangkan 44 persen tenaga kerja diserap sektor penggalian dan pertanian," ujarnya.

Menurut Sunardi ketergantungan terhadap timah harus segera dikurangi mengingat Pemerintah Pusat akan segera menyetop ekspor timah dalam waktu dekat dan melakukan hilirisasi 21 komoditas unggulan hingga 2040.

"Di sini peran UMKM sangat strategis di masa transisi tersebut sehingga roda perekonomian di Babel berjalan baik," ujarnya.

Kepala Kantor Bea Cukai Pangkalpinang, Muhammad Munif mengatakan di pelatihan UMKM  para pelaku dibekali bagaimana mengakses pasar ekspor melalui ketrampilan bahasa Inggris, penyusunan proposal bisnis yang menarik serta pemasaran digital hingga publikasi.

"Kami akan terus berpartisipasi dengan UMKM karena kami ada klinik ekspor," ujarnya.

Ia menambahkan hingga saat ini ada lima pelaku UMKM yang produknya sudah ekspor ke berbagai negara. Produk tersebut jenis kuliner dan kerajinan tangan, berupa getas, lada putih, daun ketapang, lidi nipah lada dan beragam kerajinan lidi nipah.

"Daun ketapang ekspor ke Amerika, Jepang dan tahun ini rencananya ke Jerman, untuk lidi nipah ke Nepal, India dan Pakistan, lada putih ke Kanada, kerajinan lidi nipah dan getas ke Singapura rutin per dua atau tiga bulan sekali," ujarnya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023