Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat menyiapkan sebanyak 800 orang personel gabungan untuk mengamankan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang digelar mulai 22-31 Agustus 2023.

"Sebanyak 800 personel tersebut merupakan tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, dan petugas Dinas Kesehatan," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Bangka Barat Sidharta Gautama di Mentok, Senin.

Ia menjelaskan dalam pelaksanaan pengamanan kegiatan olahraga yang digelar empat tahun sekali tersebut melibatkan sebanyak 400 personel Polres Bangka Barat, 150 orang petugas kesehatan dibantu dari Polda Babel 60 personel, Brimob untuk tim jihandak satu regu.

Selain itu juga melibatkan petugas Dinas Perhubungan 20 personel, Kodim 0431/BB 60 personel, Satpol PP dan Damar 50 personel, Palang Merah Indonesia, Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat.

Untuk pola pengamanan, kata Sidharta, tim gabungan akan melakukan pengamanan dengan cara statis, yaitu menempatkan personel gabungan di setiap lokasi pelaksanaan pertandingan dan seluruh penginapan atlet.

Selain itu, kata dia, tim juga akan melakukan pengamanan dinamis atau pola menempatkan petugas dengan melakukan patroli dengan jadwal tertentu untuk memastikan semua lokasi pertandingan dan penginapan dalam kondisi kondusif.

"Kami juga telah melakukan simulasi pengamanan pengendalian massa yang dilengkapi berbagai peralatan dan fasilitas pendukung lainnya sesuai kebutuhan," katanya.

Kepala Bagian Operasional Polres Bangka Barat Kompol Albert Daniel Tampubolon menjelaskan latihan simulasi dilaksanakan untuk menyamakan persepsi terkait pengamanan seluruh pelaksanaan Porprov Babel 2023, terutama pengamanan pada saat pembukaan kegiatan yang rencananya digelar di Stadion Sejiran Setason Pal8 Mentok.

Menurut dia, pengamanan dan pengendalian massa terbagi menjadi tiga eskalasi, yakni eskalasi hijau, kuning dan merah. Pada eskalasi hijau merupakan kondisi yang terjadi saat massa masih dapat diajak negosiasi, sehingga yang dibutuhkan hanya pengendalian massa awal, kemudian dilanjutkan dengan pengendalian massa lanjut saat eskalasi berstatus kuning.

"Skenario pertama adalah kita menyiapkan pasukan pengendalian massa yang siaga pada area luar, setelah itu terjadi insiden, sehingga membutuhkan evakuasi dan pengendalian massa membuat sejumlah formasi menjemput dan pengamanan mengeluarkan tamu sesuai jalur penyelamatan," katanya.

Selain itu, pelatihan juga dilengkapi dengan situasi gawat darurat medis yang disimulasikan menggunakan mobil ambulans PMI Bangka Barat, lengkap dengan tandu dan peralatan medis terkait lainnya.

"Latihan simulasi untuk mematangkan kesiapan tim gabungan dalam hal pengamanan," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023