Petugas Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil memadamkan api yang membakar kawasan hutan seluas tiga hektare di daerah itu.
"Alhamdulillah, kebakaran hutan dan lahan seluas tiga hektare di Jalan Bicong berhasil kami padamkan," kata Komandan Regu Piket Damkar BPBD Belitung Riko Pribadi di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Bicong, Desa Air Merbau, Tanjung Pandan pada Selasa (29/8) sekitar pukul 14.30 WIB.
Ia mengatakan guna memadamkan api, pihaknya mengerahkan dua armada pemadam kebakaran beserta sejumlah personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Belitung.
"Kami berhasil memadamkan api kurang lebih 190 menit, mulai pukul 14.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB," ujarnya.
Ia menjelaskan tim Damkar BPBD Belitung menerima laporan dari seorang warga mengenai peristiwa kebakaran hutan dan lahan di lokasi tersebut.
Menurutnya, lahan yang terbakar tersebut terdiri atas rumput serta ilalang, kering sehingga api menyebar dengan cepat.
"Kami tidak menemukan kendala di lapangan, namun karena lahan tersebut merupakan ilalang kering, api menyebar dengan cepat. Kami berupaya memadamkan api agar tidak meluas," katanya.
Ia mengatakan sumber api dalam peristiwa kebakaran tersebut belum diketahui. Akan tetapi, pihaknya menduga kebakaran tersebut dipicu oleh pembakaran sampah atau rumput kering.
"Sumber api belum diketahui, namun diduga karena ada pembakaran sampah dan rumput kering," ujarnya.
Riko mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah atau membuang puntung rokok secara sembarangan.
Hal ini dikhawatirkan memicu terjadinya peristiwa kebakaran di tengah kondisi kemarau dan berangin saat ini.
"Kami ingatkan agar masyarakat waspada akan terjadinya peristiwa karhutla dengan tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok secara sembarangan," katanya.
Terdata lebih dari puluhan hektare hutan dan lahan di Belitung terbakar selama musim kemarau. Kebakaran di kawasan hutan terjadi hampir setiap hari.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang mencatat sekitar 69 titik panas terpantau merata di wilayah Bangka Belitung (Babel) pada Selasa (29/8).
Prakirawan BMKG Pangkalpinang Akhmad Fadholi menjelaskan titik panas itu terpantau merata dari ujung Pulau Bangka hingga Belitung yang terjadi sepanjang hari pukul 07.00-23.00 WIB.
Dari Bangka bagian utara dan selatan, hingga Belitung bagian utara dan selatan ditemukan titik api.
Kondisi saat ini sedang terjadi fase yang sangat kering akibat dampak dari fenomena El Nino yang terjadi secara global terkhusus Babel.
Untuk konsentrasi wilayah Bangka Tengah dan Selatan titik panas yang terpantau sedikit tinggi dari wilayah lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Alhamdulillah, kebakaran hutan dan lahan seluas tiga hektare di Jalan Bicong berhasil kami padamkan," kata Komandan Regu Piket Damkar BPBD Belitung Riko Pribadi di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Bicong, Desa Air Merbau, Tanjung Pandan pada Selasa (29/8) sekitar pukul 14.30 WIB.
Ia mengatakan guna memadamkan api, pihaknya mengerahkan dua armada pemadam kebakaran beserta sejumlah personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Belitung.
"Kami berhasil memadamkan api kurang lebih 190 menit, mulai pukul 14.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB," ujarnya.
Ia menjelaskan tim Damkar BPBD Belitung menerima laporan dari seorang warga mengenai peristiwa kebakaran hutan dan lahan di lokasi tersebut.
Menurutnya, lahan yang terbakar tersebut terdiri atas rumput serta ilalang, kering sehingga api menyebar dengan cepat.
"Kami tidak menemukan kendala di lapangan, namun karena lahan tersebut merupakan ilalang kering, api menyebar dengan cepat. Kami berupaya memadamkan api agar tidak meluas," katanya.
Ia mengatakan sumber api dalam peristiwa kebakaran tersebut belum diketahui. Akan tetapi, pihaknya menduga kebakaran tersebut dipicu oleh pembakaran sampah atau rumput kering.
"Sumber api belum diketahui, namun diduga karena ada pembakaran sampah dan rumput kering," ujarnya.
Riko mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah atau membuang puntung rokok secara sembarangan.
Hal ini dikhawatirkan memicu terjadinya peristiwa kebakaran di tengah kondisi kemarau dan berangin saat ini.
"Kami ingatkan agar masyarakat waspada akan terjadinya peristiwa karhutla dengan tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok secara sembarangan," katanya.
Terdata lebih dari puluhan hektare hutan dan lahan di Belitung terbakar selama musim kemarau. Kebakaran di kawasan hutan terjadi hampir setiap hari.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang mencatat sekitar 69 titik panas terpantau merata di wilayah Bangka Belitung (Babel) pada Selasa (29/8).
Prakirawan BMKG Pangkalpinang Akhmad Fadholi menjelaskan titik panas itu terpantau merata dari ujung Pulau Bangka hingga Belitung yang terjadi sepanjang hari pukul 07.00-23.00 WIB.
Dari Bangka bagian utara dan selatan, hingga Belitung bagian utara dan selatan ditemukan titik api.
Kondisi saat ini sedang terjadi fase yang sangat kering akibat dampak dari fenomena El Nino yang terjadi secara global terkhusus Babel.
Untuk konsentrasi wilayah Bangka Tengah dan Selatan titik panas yang terpantau sedikit tinggi dari wilayah lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023