Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung Harun Sulianto sangat mengapresiasi terselenggaranya event Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) Belitung Timur.

Harun saat hadiri pembukaan event Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) di Belitung Timur, Sabtu (2/9), mengatakan Kanwil Kemenkumham Babel turut berpartisipasi dengan membuka stand pelayanan pendaftaran Kekayaan Intelektual dan pendaftaran Perseroan Perorangan.

"Tujuannya untuk mendekatkan pelayanan Kemenkumham kepada masyarakat Belitung Timur," tutur Harun dalam rilis yang diterima di Pangkalpinang, Minggu.

Kakanwil Harun juga menghimbau pelaku UMKM agar mendaftakan merek bagi produk barang dan jasa yang dihasilkan. Sehingga mendapat perlindungan hukum.

Harun juga mengapresiasi pertunjukan tari pada kegiatan pembukaan yang sangat menarik.

"Karya tersebut juga sebaiknya untuk didaftarkan hak ciptanya, agar tidak diakui oleh pihak lainnya," pesan Harun.

Baca juga: Suku Sawang Beltim simpul jalur rempah nusantara

Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Eva Gantini mengatakan stan Kemenkumham Babel akan dibuka pada tanggal 2-5 September 2023 di Lapangan Yagor, Manggar.

“Masyarakat juga bisa berkonsultasi secara langsung terkait pelayanan hukum dengan petugas kami,” kata Eva.

Bupati Belitung Timur Burhanudin mengatakan Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) mengangkat tema "Jejak Peradaban Urang Laut Beltim", merujuk pada peradaban Suku Sawang asal Belitung Timur.

"Suku Sawang dikenal sebagai nelayan serta penyelam ulung dan berkontribusi besar dalam perdagangan rempah di Beltim," ujarnya.

Pj. Gubernur Suganda Pandapotan Pasaribu menuturkan, Belitung Timur di masa lalu merupakan simpul jalur rempah dunia dan tercatat sebagai daerah maritim yang kaya akan kebudayaan. Dimana rempah yang paling terkenal adalah Lada/ Sahang dan Kayu Manis.

Baca juga: Menparekraf: JPJR Belitung Timur ajang terbaik promosikan rempah

"Peradaban Suku Sawang merupakan bukti kehebatan bangsa kita sebagai bangsa maritim sejak dulu, itu pulalah yang akhirnya menjadi tema JPJR Beltim kali ini," jelasnya.

Diharapkan Suganda, kegiatan yang berlangsung pada tanggal 2-6 September 2023 ini dapat membawa semangat kembali berjayanya Bumi Laskar Pelangi melalui kekayaan rempah. Diantaranya, dengan cara meningkatkan produk ekonomi kreatif dan UMKM berbasis rempah.

Pj. Gubernur Suganda menyebut, event JPJR ini tidak hanya diciptakan untuk menjadi magnet bagi wisatawan, tetapi juga untuk membangkitkan kebudayaan sebagai ruh dalam kehidupan masyarakat. Serta membangkitkan potensi rempah lokal.

"Sehingga berdampak pada ekonomi sosial berkelanjutan, tepat manfaat dan tepat waktu," ucap Suganda.

Baca juga: Menparekraf RI buka JPJR Beltim 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, ketika membuka acara mengatakan even ini dihadirkan untuk masyarakat, serta para UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi negeri.

"Even ini masuk menjadi event terbaik di Indonesia yakni Kharisma Event Nusantara Tahun 2023," katanya.

Dengan mengusung kebudayaan Suku Sawang Urang Laut Beltim, Sandiaga berharap kegiatan ini dapat mendorong pergerakan wisata nusantara, agar wisatawan mancanegara dapat meningkat.

"Semangat 3G (Gerak cepat, Gerak bersama dan Gaspol) agar semua potensi dapat menciptakan lapangan kerja," harapnya.

Baca juga: Babel gelar Jelajah Pesona Jalur Rempah

Pewarta: Aprionis

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023