Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), melakukan pemantauan dan evaluasi program penanganan stunting di daerah itu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang Mie Go di Pangkalpinang, Selasa, mengatakan pemantauan dan evaluasi dilakukan agar upaya penanganan stunting di daerah itu berjalan dengan efektif dan tepat sasaran.

Menurut dia, langkah yang diambil pemkot setempat sudah berjalan dengan baik, namun ada beberapa kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian lebih agar bisa berjalan lebih baik lagi, sehingga upaya penanganan stunting bisa semakin cepat.

"Kita sudah melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja para anggota tim pendamping keluarga, tim percepatan penurunan stunting di tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan melalui para petugas BKKBN," ujarnya.

Selain itu pihaknya juga menjalin kerja sama dengan tim BKKBN Provinsi Babel untuk melakukan pengawasan dan pendampingan para anggota tim agar kasus stunting pada 2024 bisa turun hingga 10 persen sesuai target yang sudah dicanangkan sejak awal.

Pemkot Pangkalpinang berkomitmen untuk melakukan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.

"Kita harus bekerja tulus, ikhlas dan optimal dalam rangka penurunan stunting ini. Dengan strategi yang lebih tepat sasaran, tepat orang, dan secara bersama-sama kita optimistis target akan tercapai sesuai waktu yang telah ditentukan," katanya.

Selain meningkatkan peran tim terpadu, Pemkot Pangkalpinang juga telah meluncurkan program bapak dan bunda asuh untuk anak yang mengalami stunting.

"Bapak dan bunda asuh ini bukan hanya melibatkan para pejabat di lingkungan pemerintahan, kami juga ingin semakin banyak warga yang terlibat agar penanganan stunting semakin cepat dan tuntas," katanya.

Peran bapak dan bunda asuh anak stunting ini diwujudkan dengan penyediaan kebutuhan pokok, seperti beras, telur, susu, madu dan lainnya sebagai tambahan gizi yang kemudian disalurkan kepada anak stunting.

"Strategi seperti ini sudah kita koordinasikan dengan Dinas PPPAKB (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana) untuk mendukung pencegahan dan percepatan penanganan stunting sehingga target kita di tahun 2024 bisa tercapai," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Try Mustika

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023