Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membangun semangat kesetiakawanan untuk mengatasi permasalahan stunting dan pengentasan kemiskinan.
"Peluncuran program Gerakan Serentak Guna Eliminasi Kemiskinan dan Stunting -Rampak Gemintang- di Babel merupakan upaya bersama dalam melakukan percepatan permasalahan tersebut," kata penjabat Gubernur Babel Safrizal di Pangkalpinang, Rabu.
Menurut dia, program Rampak Gemintang yang dilakukan dengan berkolaborasi antara Pemprov Babel bersama Pemerintah Kabupaten ini merupakan upaya bersama melahirkan kembali semangat kesetiakawanan yang bisa diimplementasikan dalam mengatasi masalah stunting dan kemiskinan.
Peluncuran program Rampak Gemintang telah dilaksanakan pada Senin (20/5) di SD Negeri 17 Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.
Kepala BKKBN Provinsi Babel Muhammad Irzal mengatakan, program Rampak Gemintang merupakan upaya bersama dalam percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting.
Peluncuran gerakan bersama ini sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor: 72 Tahun 2021 tentang Percepatan penurunan stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi antara pemangku kepentingan, dan Instruksi Presiden Nomor: 4 Tahun 2022 tentang Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
"Pada kegiatan intervensi serentak di Kabupaten Bangka Barat ini kami juga berkontribusi membuka pelayanan KB kepada semua pasangan usia subur di Desa Simpangyul, penyerahan buku profil keluarga berisiko stunting berdasarkan hasil verifikasi, dan pendataan keluarga tahun 2023 untuk Kabupaten Bangka Barat," katanya.
Selain itu, BKKBN Babel juga melaksanakan penandatanganan komitmen tentang pemanfaatan data kependudukan bersama penjabat gubernur Babel dan Dinsos PMD Babel, serta penyerahan honorarium kepada tim pendamping keluarga untuk keluarga berisiko stunting.
"Dalam satu desa ada tiga orang kader yang bertugas mendampingi 150 keluarga berisiko stunting di satu desa. Tiga orang kader tersebut terdiri atas bidan, anggota PKK, dan penyuluh KB," katanya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para petugas tim percepatan penanganan stunting yang selama ini sudah menjalankan program dengan baik dan sesuai rencana.
Bahkan pada tahun ini, katanya, ada dua orang Ketua TPPS desa yang diundang untuk menjadi narasumber dalam pertemuan regional intervensi serentak penurunan stunting wilayah Jawa-Bali, yaitu Ketua TPPS Desa Tempilang dan Desa Simpangyul, Kabupaten Bangka Barat.
"Ini pertama kalinya kita diundang sebagai narasumber kegiatan tingkat nasional," katanya.
Dengan semangat kebersamaan dan kesetiakawanan yang dilakukan masyarakat bersama dengan seluruh instansi pemerintah yang terkait yang diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan tepat sasaran, diyakini upaya percepatan penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan segera terwujud.