Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menanam padi serentak di kabupaten Bangka Tengah guna meningkatkan produksi pangan lokal dalam menghadapi perubahan iklim el nino di daerah itu.

'Optimalisasi tanaman pangan ini, agar Babel terbebas dari bahaya kekurangan pangan dampak el nino ini," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu dalam keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan Forkompimda Provinsi Kepulauan Babel bersama Pemkab Bangka Tengah pada Sabtu (9/9/2023) telah melakukan penanaman padi sawah serentak di Desa Namang, sebagai langkah mengantisipasi krisis pangan dampak el nino ini.

"Penanaman padi dan tanaman pangan lainnya harus terus digalakkan, karena kita tidak tahun sampai kapan el nino ini akan berakhir," ujarnya.

Menurut dia pengembangan tanaman pangan ini sangat penting, mengingat Bangka Belitung provinsi kepulauan yang masih mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kita sudah memasuki masa-masa el nino dan kekeringan dampak perubahan iklim ini tidak tahu sampai kapan berakhir dan dengan adanya penanaman tanaman pangan ini paling tidak ada upaya-upaya pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan di desa," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah Sajidin mengatakan Pemkab Bangka Tengah menetapkan empat desa sebagai sentra pertanian padi sawah yaitu Desa Namang, Kerakas, Sungaiselan Atas dan Desa Teru, guna mendukung program pemeritah provinsi dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat.

"Rata-rata produksi beras petani Bangka Tengah sebanyak 680,4 ton dengan lahan persawahan yang digarap seluas 63 hektare ini dapat mendukung program ketahanan pangan masyarakat Kepulauan Babel khususnya Bangka Tengah dalam menghadapi el nino ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023