Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak sejumlah perusahaan di daerah itu untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau ini.
"Kami sedang melakukan koordinasi ke sejumlah pihak untuk penanggulangan kekeringan yang terjadi di desa-desa, kami harapkan kerja bersama-sama ini bisa membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Kamis.
Ia mengatakan kerja sama dengan sejumlah perusahaan di daerah itu dilakukan dengan cara meminta bantuan agar perusahaan bisa menyalurkan air bersih kepada warga di sekitar lokasi perusahaan tersebut.
Untuk saat ini, kata dia, banyak warga di daerah itu yang sudah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena banyak mata air dan sumur warga yang mengalami kekeringan saat musim kemarau panjang ini.
"Selain menggandeng perusahaan, kami juga berkoordinasi dengan PDAM Tirta Sejiran Setason untuk mencari beberapa lokasi alternatif sumber air baku yang bisa dimanfaatkan untuk membantu warga," katanya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar PDAM TSS bisa mencari lokasi alternatif sumber air baku tersebut.
"Jadi kita telah meminta izin instansi terkait untuk cek lokasi sumber air baku yang ada dalam kawasan ini agar tidak menimbulkan permasalahan hukum," katanya.
Pemkab Bangka Barat juga telah melakukan penjadwalan untuk penyaluran air bersih dengan mengerahkan sejumlah armada tanki air dari beberapa instansi yang ada di lingkungan Pemkab bangka Barat, seperti Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan lainnya.
"Selain penyediaan air bersih, saat ini kita juga telah meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan, karhutla ini ancaman serius yang wajib diwaspadai bersama," katanya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bangka Barat, saat ini kekeringan telah terjadi merata di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Mentok, Kelapa, Simpangteritip, dan Parittiga, sedangkan dua kecamatan lain, yaitu Jebus dan Tempilang, data belum masuk.
Ia menyebutkan untuk di Kecamatan Parittiga sudah sekitar 50 persen desa yang mengalami kesulitan air, sementara di Mentok sebagian besar warga di desa dan kelurahan sudah kesulitan air bersih, begitu juga di Kecamatan Kelapa.
Sedangkan warga di Kecamatan Simpangteritip, sebagian besar warga sudah beralih memanfaatkan air sungai, kolong bekas tambang dan sebagian ada yang membeli air untuk memenuhi kebutuhan harian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami sedang melakukan koordinasi ke sejumlah pihak untuk penanggulangan kekeringan yang terjadi di desa-desa, kami harapkan kerja bersama-sama ini bisa membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Kamis.
Ia mengatakan kerja sama dengan sejumlah perusahaan di daerah itu dilakukan dengan cara meminta bantuan agar perusahaan bisa menyalurkan air bersih kepada warga di sekitar lokasi perusahaan tersebut.
Untuk saat ini, kata dia, banyak warga di daerah itu yang sudah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena banyak mata air dan sumur warga yang mengalami kekeringan saat musim kemarau panjang ini.
"Selain menggandeng perusahaan, kami juga berkoordinasi dengan PDAM Tirta Sejiran Setason untuk mencari beberapa lokasi alternatif sumber air baku yang bisa dimanfaatkan untuk membantu warga," katanya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar PDAM TSS bisa mencari lokasi alternatif sumber air baku tersebut.
"Jadi kita telah meminta izin instansi terkait untuk cek lokasi sumber air baku yang ada dalam kawasan ini agar tidak menimbulkan permasalahan hukum," katanya.
Pemkab Bangka Barat juga telah melakukan penjadwalan untuk penyaluran air bersih dengan mengerahkan sejumlah armada tanki air dari beberapa instansi yang ada di lingkungan Pemkab bangka Barat, seperti Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan lainnya.
"Selain penyediaan air bersih, saat ini kita juga telah meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan, karhutla ini ancaman serius yang wajib diwaspadai bersama," katanya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bangka Barat, saat ini kekeringan telah terjadi merata di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Mentok, Kelapa, Simpangteritip, dan Parittiga, sedangkan dua kecamatan lain, yaitu Jebus dan Tempilang, data belum masuk.
Ia menyebutkan untuk di Kecamatan Parittiga sudah sekitar 50 persen desa yang mengalami kesulitan air, sementara di Mentok sebagian besar warga di desa dan kelurahan sudah kesulitan air bersih, begitu juga di Kecamatan Kelapa.
Sedangkan warga di Kecamatan Simpangteritip, sebagian besar warga sudah beralih memanfaatkan air sungai, kolong bekas tambang dan sebagian ada yang membeli air untuk memenuhi kebutuhan harian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023