Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menyatakan perusahaan crude palm oil (cpo) di Babel harus memprioritaskan kebutuhan minyak goreng masyarakat lokal, guna menjaga stabilitas harga dan inflasi di daerah itu.

"Sebelum dikirim ke daerah lain, perusahaan pengolah minyak kelapa sawit harus memenuhi kebutuhan produsen minyak goreng lokal," kata Suganda Pandapotan Pasaribu dalam keterangan pers yang diterima di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, dalam memastikan ketersediaan minyak goreng di masyarakat, dirinya pada Sabtu (16/9) telah mengunjungi PT Steelindo Wahana Perkasa (SWP) Kecamatan Kelapa Kampit Belitung Timur yang merupakan perusahaan sawit yang memproduksi minyak goreng di Kepulauan Babel.

"Minyak goreng merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di Kepulauan Babel, ketika permintaan barang dan jasa relatif tinggi, jika dibandingkan dengan ketersediaan," ujarnya. 

Baca juga: Disperindag Bangka Belitung pastikan stok minyak goreng cukup

Menurut dia, Babel merupakan provinsi kepulauan, dimana konektivitas masih jadi masalah dalam pemenuhan kebutuhan pokok, sehingga berdampak terhadap harga di pasaran yang lebih tinggi dibandingkan daerah asal sembako tersebut.

"Kalau ada minyak goreng produksi dari sini, kita penuhi dahulu kebutuhan lokal terlebih dahulu, tanpa membeli dari luar yang pasti lebih mahal," katanya.

Ia mendukung upaya yang dilakukan PT SWP dalam hal upaya hilirisasi industri sektor CPO, sebagai upaya strategis meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa sawit melalui proses pengolahan agar menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Baca juga: Pemkab Bangka Barat dan perusahaan sawit sediakan minyak goreng murah

"Ini yang harus kita dorong, Di Kepulauan Babel sudah ada perusahaan sawit yang tidak hanya mengelola sampai CPO, tapi sampai turunannya, artinya hilirisasi sudah dilakukan disini. inilah yang perlu kita dorong sehingga turunan dari CPO itu bisa menghasilkan produk-produk jadi," tuturnya.

Ia menambahkan saat ini PT SWP telah melakukan hilirisasi dengan memiliki filling machine di pabrik pengolahan minyak sawitnya, sehingga mampu menghasilkan minyak goreng kemasan dengan merek terdaftar Minyakita. 

"Perusahaan ini juga telah mendirikan biogas power plant atau pembangkit listrik tenaga biogas yang bertujuan untuk memenuhi pasokan kebutuhan listrik di perusahaan tersebut," katanya. 

Baca juga: Belitung miliki stok minyak goreng di atas kebutuhan

Pewarta: Aprionis

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023