Belitung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meluncurkan Sistem Skrining Kesehatan Jiwa "SIHAWA" dalam meningkatkan kesehatan jiwa usia dini, sebagai langkah menekan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di daerah itu.
"ODGJ itu bukan aib, maka hari ini kita akan skrining kesehatan jiwa agar tidak ada yang suka termenung sendiri, tidak suka pusing-pusing," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu saat meluncurkan "SIHAWA" di SMK Negeri 1 Badau Kabupaten Belitung, Rabu.
Ia mengatakan, peluncuran SIHAWA di SMK Negeri 1 Badau Kabupaten Belitung dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2023 dan juga sebagai rangkaian Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung (Gule Kabung), guna memotivasi siswa-siswi untuk terus fokus belajar maka kesehatan jiwanya.
"Kita bukan anak raja, kita harus perjuangkan masa depan kita, ke mana nanti apa yang kita perjuangkan akan membawa kita pada sebuah kesuksesan," ujarnya.
Ia menginginkan aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk bersama memastikan kesehatan jiwa para siswa sejak usia pelajar agar menjadi generasi yang dapat menghadapi persaingan dunia.
"Melalui barcode SIHAWA yang sudah disiapkan diharapkan para siswa-siswi bisa langsung mendownload aplikasi untuk dicoba, agar bisa meningkatkan kesehatan jiwanya dalam meraih prestasi," katanya.
Ia menambahkan, SIHAWA dibuat sebagai aplikasi untuk skrining kesehatan jiwa yang merupakan inovasi dari RSJ Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia ( World Health Organization / WHO) kepada Kementerian Kesehatan RI yang dikembangkan agar dapat diakses oleh masyarakat luas.
"Ini merupakan deteksi dini untuk mengetahui pengguna apakah mengalami gangguan atau tidak, psikiater atau psikolog akan mengobservasi," katanya.