Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandaporan Pasaribu meluncurkan Buku Pancasila dan Implementasinya di Masyarakat yang ditulis oleh  Pusat Kajian Pancasila dan Kebangsaan IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Babel.

"Oktober ini merupakan bulan yang spesial dalam membangun Indonesia sebagai rumah bersama bagi seluruh insan," kata Suganda Pandapotan Pasaribu saat membuka peluncuran Buku Pancasila dan
Seminar Kebangsaan alam Rangka Dies Natalis Fakultas Syariah dan Ekonomi Syariah IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Babel di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan  di awal bulan ini, tepatnya  1 oktober kita memperingati  Kesaktian Pancasila yang merupakan bukti bahwa Pancasila-lah yang dengan kuatnya menjaga erat sendi-sendi persatuan bangsa ini.

Dimana sehari sebelumnya bangsa ini diuji, dipaksa untuk menggantikan Pancasila sebagai ideologi, Pancasila sebagai pedoman dalam berkehidupan. Tapi ternyata dengan semangat persatuan, semangat kebersamaan, semangat kepentingan negara dan rakyat di atas kepentingan lainnya kita berhasil membuktikan bahwa Pancasila adalah filosofi hidup yang tepat untuk Indonesia.

"Di penghujung bulan yakni pada 28 Oktober, kita kembali diingatkan semangat persatuan, semangat kebersamaan yang membuat kita akhirnya bisa lepas dari belenggu penjajah, dengan semangat kebersamaan, senasib sepenanggungan, telah membuat kita menyadari pentingnya persatuan dalam merebut kemerdekaan," katanya.

Menurut dia perjuangan yang sebelumnya dilakukan secara sendiri-sendiri ternyata tidak bisa membuat bangsa ini merdeka dan tetap dijajah. Semangat sumpah pemuda, semangat kebersaman, persatuan telah menciptakan rasa solidaritas, nasionalisme hingga terwujudlah kemerdekaan bagi Indonesia.

"Sejak awal kemerdekaan, Pancasila telah menjadi landasan utama negara dan disahkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945," katanya.

Menurut dia Pancasila tidak hanya sekedar kata, tetapi merupakan falsafah hidup Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur, seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, kesatuan, ketuhanan yang maha esa, dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

"Dalam menghadapi tantangan bangsa yang semakin berat, Pancasila menjadi semangat dan arah perjuangan kita bersama," ujarnya.

Oleh karena itu,  Pancasila harus dijadikan sebagai panduan dan acuan dalam setiap tindakan kita sebagai warga negara. Pancasila harus menjadi pegangan dan pedoman dalam setiap tindakan kita sebagai warga negara ," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023