Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencanangkan program imunisasi Human Papiloma Virus (HPV) yang mengutamakan siswi sekolah dasar dalam upaya pemerintah untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks, serta menjaga masa depan anak perempuan Indonesia sehat dan terhindar dari kanker serviks.
Sebuah unggahan pesan berantai beredar di WhatsApp menarasikan pemberian vaksin HPV kepada anak SD memiliki efek samping menopause dini dan menyebabkan kanker serviks hingga mandul.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Ini menyeramkan!
vaksin kanker serviks yg ditujuan kepada anak2 SD ini akan menyebabkan MENOPAUSE DINI.
Dan lebih anehnya lagi, kenapa sasarannya anak SD yah? Mengapa tidak ke perempuan2 yang sudah mulai aktif dlm aktivitas sex (maaf).
Jadi timbul pertanyaan :
Apakah ini upaya utk menekan jumlah populasi bangsa Indonesia krn adanya agenda manusia China utk Indonesia ?
Di Amerika dan Inggris, vaksin ini kurang laku krn mahal.
Wow… di DKI digratisin lho! Dikasih ama Pemprov dan uangnya dari rakyat kan?
Gagal faham : kok anak2 SD yg dituju ?”
Namun, benarkah vaksin HPV dapat membuat perempuan mandul?
Penjelasan:
Kemenkes memastikan vaksin HPV yang diberikan kepada anak perempuan tidak menyebabkan mandul, setelah sebelumnya terdapat kabar mengatakan vaksin tersebut bertujuan untuk memandulkan.
"Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahri, dilansir dari ANTARA.
Syahril menegaskan imunisasi HPV bertujuan mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV, bahkan keberhasilannya dapat mencapai 100 persen jika diberikan sebanyak dua dosis pada anak perempuan saat berusia 9-13 tahun.
Dia juga menjelaskan terkait reaksi di lokasi suntikan. Reaksi yang berupa kemerahan, pembengkakan, dan nyeri ringan, dapat timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung 1-3 hari.
Klaim: Vaksin HPV dapat membuat perempuan mandul
Rating: Hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Sebuah unggahan pesan berantai beredar di WhatsApp menarasikan pemberian vaksin HPV kepada anak SD memiliki efek samping menopause dini dan menyebabkan kanker serviks hingga mandul.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Ini menyeramkan!
vaksin kanker serviks yg ditujuan kepada anak2 SD ini akan menyebabkan MENOPAUSE DINI.
Dan lebih anehnya lagi, kenapa sasarannya anak SD yah? Mengapa tidak ke perempuan2 yang sudah mulai aktif dlm aktivitas sex (maaf).
Jadi timbul pertanyaan :
Apakah ini upaya utk menekan jumlah populasi bangsa Indonesia krn adanya agenda manusia China utk Indonesia ?
Di Amerika dan Inggris, vaksin ini kurang laku krn mahal.
Wow… di DKI digratisin lho! Dikasih ama Pemprov dan uangnya dari rakyat kan?
Gagal faham : kok anak2 SD yg dituju ?”
Namun, benarkah vaksin HPV dapat membuat perempuan mandul?
Penjelasan:
Kemenkes memastikan vaksin HPV yang diberikan kepada anak perempuan tidak menyebabkan mandul, setelah sebelumnya terdapat kabar mengatakan vaksin tersebut bertujuan untuk memandulkan.
"Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahri, dilansir dari ANTARA.
Syahril menegaskan imunisasi HPV bertujuan mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV, bahkan keberhasilannya dapat mencapai 100 persen jika diberikan sebanyak dua dosis pada anak perempuan saat berusia 9-13 tahun.
Dia juga menjelaskan terkait reaksi di lokasi suntikan. Reaksi yang berupa kemerahan, pembengkakan, dan nyeri ringan, dapat timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung 1-3 hari.
Klaim: Vaksin HPV dapat membuat perempuan mandul
Rating: Hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023