Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membentuk tim pengawas bantuan pompa air konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) bagi petani penerima bantuan di Desa Zed Mendo Barat, guna mencegah alih fungsi pemanfaatan.

"Tim pengawas langsung melibatkan kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) untuk melakukan pengawasan di lapangan sehingga bantuan pompa air petani tidak dialih fungsikan dan di jual oleh penerima bantuan," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah di Sungailiat, Jumat.

Mesin pompa air petani konversi BBM ke BBG di salurkan ke petani Desa Zed Mendo Barat secara gratis dan dibagikan dua kali masing-masing tahun 2022 sebanyak 90 unit dan tahun 2023 sebanyak 70 unit.

"Mesin pompa air harus digunakan untuk kebutuhan petani menggarap sawah atau ladang dan dilarang dijual ke pihak lain apapun alasannya," kata dia.

Dia minta Gapoktan dan kelompok tani memantau penggunaan puluhan mesin pompa air dan kalaupun diketahui ada petani yang sengaja menjual akan dilakukan pembinaan.

Terhitung sejak tahun 2022 sampai 2023, total bantuan mesin pompa air konversi BBM ke BBM yang disalurkan Dinpanpertan Kabupaten Bangka ke petani yang tersebar di sejumlah desa di daerah itu mencapai 1.318 unit.

Konversi BBM ke BBG adalah salah satu program untuk mendukung diversifikasi energi dengan bertujuan memberikan solusi penyediaan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, mudah didapat dan turut serta menyelamatkan lingkungan dengan menekan emisi gas karbon.

"Dalam kondisi musim kemarau seperti sekarang, mesin pompa air sangat dibutuhkan oleh petani untuk mempermudah mengalirkan air ke area tanaman," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023