Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali melaksanakan upacara mingguan di Halaman Kantor Gubernur Babel, Senin (16/10).

Pada kesempatan itu Penjabat Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu menyampaikan beberapa hal kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang turut dalam upacara tersebut.

Ia mengatakan kondisi cuaca panas yang masih melanda hampir di seluruh Babel, patut menjadi perhatian khusus. Sebab, akhir-akhir ini wilayah Babel sering dijumpai kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tindakan harus dilakukan dengan cepat, dan tepat agar kasus serupa tidak meluas.

Selain itu, Pemprov Babel juga,
sedang dalam upaya menekan angka inflasi. Babel menjadi sorotan dikarenakan menjadi daerah dengan inflasi yang cukup tinggi. Penyumbang tertinggi inflasi ada pada angkutan, dan beras. 

"Kita membantu bagaimana mengendalikan pasar, khususnya harga beras di Babel. Mudah-mudahan dengan ketetapan ini bisa menekan kenaikan harga beras," katanya.

Sejauh ini, ketersediaan beras di Pulau Bangka masih tergolong aman, karena Bulog mengonfirmasi terdapat sekitar 1.200 ton. Sementara, untuk di Belitung sekitar 700 ton. Hal ini disimpulkan sangat mencukupi untuk kebutuhan, bahkan sampai dengan awal tahun.

"Jadi, jangan takut, jangan panik membeli beras, dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran harga beras," katanya.

Ia pun meminta para ASN dapat berperan aktif menenangkan masyarakat terhadap ketersediaan pangan, khususnya beras. Dengan begitu tidak menimbulkan panic buying, sehingga dapat mempengaruhi harga di pasaran, baik di level distributor, maupun pasar.

"Saya minta kita sama-sama mengawasi jangan terjadi penimbunan bahan-bahan pokok," katanya.

Pewarta: Chandrika Purnama Dewi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023