Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperkuat sinergisitas dalam menjaga keamanan, guna memberikan rasa aman dan kesejahteraan bagi masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Saya sangat menghargai kerja sama yang telah terjalin dengan TNI dan berharap hubungan ini terus ditingkatkan ke depannya," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Safrizal ZA saat menghadiri pisah sambut Danrem 045/Garuda Jaya di Pangkalpinang, Rabu (8/5) malam.
Menurut dia betapa pentingnya sinergi antara TNI dan pemerintah dalam menjaga keamanan, stabilitas dan kemakmuran masyarakat. Semboyan "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh" menjadi prinsip yang harus dipegang erat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab bersama.
"Saya juga ingin menekankan betapa pentingnya peran TNI dalam membantu penanganan bencana alam dan kemanusiaan. Seperti yang pernah dikatakan oleh Neale Donald Walsch 'live begins at the end of your comfort zone'. Kita harus siap berkorban dan melangkah keluar dari zona nyaman kita untuk membantu sesama dalam situasi darurat dan bencana alam," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Danrem sebelumnya, yakni Brigjen TNI Agustinus Dedy Prasetyo, dan selamat datang untuk Danrem 045/Garuda Jaya yang baru Brigjen TNI Safta Feryansyah.
"Saya berterimakasih kepada Brigjen TNI Agustinus atas dedikasinya yang telah diberikan dalam menjaga keamanan daerah ini dan mengajak TNI agar semakin memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah demi masa depan yang lebih baik," katannya.
Brigjen TNI Agustinus Dedy Prasetyo saat menyampaikan bahwa hari ini tepat 1 tahun 8 hari dirinya mengabdi di Negeri Serumpun Sebalai, dan banyak kesan yang dialaminya, namun satu kata cukup untuk menggambarkannya, yaitu Kepulauan Babel Istimewa.
Istimewanya yang pertama di Provinsi Bangka Belitung ini udaranya sangat bersih udaranya, paling bersih dibanding kota-kota di Indonesia. Yang kedua istimewanya tentunya suasana penuh kedamaian, penuh keakraban, penuh kekeluargaan baik antara sesama pejabat maupun seluruh masyarakat di Bangka Belitung.
"Ini betul-betul menggambarkan bangsa Indonesia cinta damai. Saya jarang ketemu di jalanan masyarakat itu berselisih paham. Ini sungguh istimewa. Selanjutnya kami mohon diri mohon pamit mohon doa restunya untuk dapat melaksanakan tugas di tempat yang baru di Jakarta," ujarnya.