Makanan ultraproses bisa membuat ketagihan seperti nikotin atau alkohol, demikian menurut studi yang dipublikasikan dalam Food For Thought, edisi khusus British Medical Journal.
Setelah menganalisis 281 penelitian di 36 negara, tim peneliti seperti disiarkan Medical Daily, Selasa (17/10), memperkirakan sebanyak 14 persen orang dewasa dan 12 persen anak-anak mengalami kecanduan makanan ultraproses.
Para peneliti mendefinisikan makanan ultraproses sebagai makanan yang diproduksi industri dengan bahan-bahan yang biasanya tidak tersedia di dapur rumah.
Mereka mengukur tingkat kecanduan menggunakan Skala Kecanduan Makanan Yale, yang mempertimbangkan 11 faktor, termasuk berkurangnya kendali atas asupan, ketagihan, penarikan diri, dan penggunaan terus-menerus bahkan dengan efek kesehatan yang negatif. Jika partisipan mengalami dua atau lebih gejala selama lebih dari satu tahun, disertai dengan gangguan atau tekanan yang signifikan, maka dia digolongkan sebagai kecanduan makanan ultraproses.
Menurut peneliti, makanan ultraproses yang mengandung kombinasi karbohidrat olahan dan lemak menyebabkan orang-orang ketagihan.
“Kombinasi karbohidrat olahan dan lemak yang sering ditemukan dalam makanan ultra proses tampaknya memiliki efek supraaditif pada sistem penghargaan otak, di atas makronutrien saja, yang dapat meningkatkan potensi kecanduan dari makanan ini,” kata para peneliti dalam riset tersebut.
Makanan itu membuat ketagihan karena menyebabkan lonjakan dopamin, zat kimia yang dilepaskan di otak yang memberikan perasaan nyaman.
Lonjakan itu erupa dengan yang disebabkan oleh alkohol dan nikotin. Ketika tingkat dopamin turun, tubuh mendambakan perasaan nyaman dan kembali makan lebih banyak.
“Karbohidrat atau lemak olahan membangkitkan tingkat dopamin ekstraseluler yang serupa di striatum otak dengan yang terlihat pada zat adiktif seperti nikotin dan alkohol,” kata para peneliti.
Fakta bahwa makanan ultraproses mudah didapat dibandingkan dengan makanan buatan sendiri membuat makanan tersebut lebih rentan untuk memicu kecanduan. Kecepatan pengiriman lemak dan karbohidrat ke usus juga mempengaruhi kecanduan.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hal kompleks yang membuat makanan ultraproses membuat ketagihan dan untuk mengidentifikasi bahan tertentu yang membuat ketagihan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Setelah menganalisis 281 penelitian di 36 negara, tim peneliti seperti disiarkan Medical Daily, Selasa (17/10), memperkirakan sebanyak 14 persen orang dewasa dan 12 persen anak-anak mengalami kecanduan makanan ultraproses.
Para peneliti mendefinisikan makanan ultraproses sebagai makanan yang diproduksi industri dengan bahan-bahan yang biasanya tidak tersedia di dapur rumah.
Mereka mengukur tingkat kecanduan menggunakan Skala Kecanduan Makanan Yale, yang mempertimbangkan 11 faktor, termasuk berkurangnya kendali atas asupan, ketagihan, penarikan diri, dan penggunaan terus-menerus bahkan dengan efek kesehatan yang negatif. Jika partisipan mengalami dua atau lebih gejala selama lebih dari satu tahun, disertai dengan gangguan atau tekanan yang signifikan, maka dia digolongkan sebagai kecanduan makanan ultraproses.
Menurut peneliti, makanan ultraproses yang mengandung kombinasi karbohidrat olahan dan lemak menyebabkan orang-orang ketagihan.
“Kombinasi karbohidrat olahan dan lemak yang sering ditemukan dalam makanan ultra proses tampaknya memiliki efek supraaditif pada sistem penghargaan otak, di atas makronutrien saja, yang dapat meningkatkan potensi kecanduan dari makanan ini,” kata para peneliti dalam riset tersebut.
Makanan itu membuat ketagihan karena menyebabkan lonjakan dopamin, zat kimia yang dilepaskan di otak yang memberikan perasaan nyaman.
Lonjakan itu erupa dengan yang disebabkan oleh alkohol dan nikotin. Ketika tingkat dopamin turun, tubuh mendambakan perasaan nyaman dan kembali makan lebih banyak.
“Karbohidrat atau lemak olahan membangkitkan tingkat dopamin ekstraseluler yang serupa di striatum otak dengan yang terlihat pada zat adiktif seperti nikotin dan alkohol,” kata para peneliti.
Fakta bahwa makanan ultraproses mudah didapat dibandingkan dengan makanan buatan sendiri membuat makanan tersebut lebih rentan untuk memicu kecanduan. Kecepatan pengiriman lemak dan karbohidrat ke usus juga mempengaruhi kecanduan.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hal kompleks yang membuat makanan ultraproses membuat ketagihan dan untuk mengidentifikasi bahan tertentu yang membuat ketagihan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023