Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pompanisasi di 100 hektare padi sawah di Bangka Selatan guna mencegah gagal panen dampak kemarau dan el nino.
"Alhamdulillah, sekitar 100 hektare lebih padi sawah bisa diselamatkan dari kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Edi Romdoni di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan bantuan pompanisasi ini merupakan kerja sama antara Pemprov Kepulauan Babel dengan Pemkab Bangka Selatan dan Dewas Badan Wilayah Sungai dalam mengatasi gagal panen dampak kemarau dan perubahan iklim el nino.
"Pemkab Bangka Selatan menyediakan mesin pompa airnya dan Dewas Badan Wilayah Sungai membantu menyediakan bahan bakar minyak untuk mengairi air ke sawah-sawah petani yang mengering," ujarnya.
Baca juga: Wamen Pertanian: Fenomena El Nino tidak ganggu produksi beras petani
Menurut dia, saat ini masih banyak lagi lahan-lahan pertanian yang mulai mengalami kekeringan, sehingga terancam gagal panen.
"Jika kemarau ini masih berlanjut hingga Desember 2023, maka bisa dipastikan pertanian padi sawah gagal panen," ujarnya.
Ia berharap hujan segera turun, agar tidak terjadi gagal panen padi sawah yang akan berdampak penurunan produksi beras lokal daerah ini.
"Kemarin sudah ada beberapa daerah yang sudah turun hujan dan mudah-mudahan hujan akan turun merata di Kepulauan Babel," katanya.
Baca juga: Babel rehabilitasi irigasi untuk antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Cara Mengatasi Dampak El Nino
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Alhamdulillah, sekitar 100 hektare lebih padi sawah bisa diselamatkan dari kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Edi Romdoni di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan bantuan pompanisasi ini merupakan kerja sama antara Pemprov Kepulauan Babel dengan Pemkab Bangka Selatan dan Dewas Badan Wilayah Sungai dalam mengatasi gagal panen dampak kemarau dan perubahan iklim el nino.
"Pemkab Bangka Selatan menyediakan mesin pompa airnya dan Dewas Badan Wilayah Sungai membantu menyediakan bahan bakar minyak untuk mengairi air ke sawah-sawah petani yang mengering," ujarnya.
Baca juga: Wamen Pertanian: Fenomena El Nino tidak ganggu produksi beras petani
Menurut dia, saat ini masih banyak lagi lahan-lahan pertanian yang mulai mengalami kekeringan, sehingga terancam gagal panen.
"Jika kemarau ini masih berlanjut hingga Desember 2023, maka bisa dipastikan pertanian padi sawah gagal panen," ujarnya.
Ia berharap hujan segera turun, agar tidak terjadi gagal panen padi sawah yang akan berdampak penurunan produksi beras lokal daerah ini.
"Kemarin sudah ada beberapa daerah yang sudah turun hujan dan mudah-mudahan hujan akan turun merata di Kepulauan Babel," katanya.
Baca juga: Babel rehabilitasi irigasi untuk antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Cara Mengatasi Dampak El Nino
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023