Toboali, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan sistem pompanisasi, untuk mengatasi kekeringan pada lahan pertanian.
"Terutama untuk saluran irigasi lahan persawahan, kita menggunakan sistem pompanisasi sehingga tidak terjadi kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Bangka Selatan Risvandika di Toboali, Minggu.
Ia menjelaskan, pompanisasi merupakan sistem irigasi yang memanfaatkan air dari dalam tanah yang digunakan untuk pengairan lahan pertanian dengan menggunakan alat pompa air kemudian dialirkan dengan penggunaan saluran pipa.
"Sistem pompanisasi ini dikelola dengan baik oleh petani sehingga pembagian air menjadi merata," ujarnya.
Risvandika meminta kelompok tani Desa Serdang dan Desa Pergam dapat mengatur pembagian air untuk sawah yang berada di dua lokasi itu.
"Dua desa ini merupakan sentra padi sawah, pada prinsipnya sumber air untuk sawah di Desa Serdang dan Pergam itu cukup, dan hanya perlu diatur lagi," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk Desa Serdang memang perlu dibantu dengan sistem pompanisasi yang sudah disiapkan bagi kelompok tani.
"Silahkan masyarakat Desa Serdang menggunakan pompa yang telah disiapkan pemerintah, namun harus diatur dengan baik," katanya.
Persoalan air sawah, kata dia, hanya tinggal diatur saja penggunaannya sehingga pengairannya merata karena pokok permasalahan utamanya bukan kekurangan air.
Ia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan pompa untuk membantu petani mengatasi kebutuhan air di sawah melalui Unit Jasa Pelayanan Alsintan (UPJA) pertanian di setiap desa.
"Untuk pompa yang sudah kita siapkan itu ada di setiap desa jadi dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.