Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membantu menjualkan beras merah hasil panenan petani di Desa Tuik, Kecamatan Kelapa, ke Jakarta.

"Kami optimistis beras merah lokal varietas utan antu hasil panenan petani Desa Tuik akan laku keras di pasaran Jakarta," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Bangka Barat Fachriansyah di Muntok, Minggu.

Ia mengatakan, beras merah panenan Desa Tuik selama ini menjadi salah satu produk lokal yang cukup digemari masyarakat setempat karena kualitasnya cukup bagus.

"Meskipun harga dari petani lumayan mahal, yaitu rata-rata Rp14.000 per kilogram, namun minat masyarakat membeli untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari tetap tinggi," kata dia.

Ia mengatakan, produksi beras petani Desa Tuik cukup melimpah, bahkan desa tersebut menjadi salah satu desa yang berhasil swasembada beras.

"Hasil panenan petani cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seluruh warga, sisanya dijual ke desa-desa sekitarnya. Ke depan kami usahakan bisa dijual ke luar daerah, salah satunya ke Jakarta," kata dia.

Namun menurut dia, pemkab akan menjajaki terlebih dahulu terkait harga, jumlah kebutuhan, dan hal teknis lainnya agar petani lebih diuntungkan.

"Kami sedang melakukan penjajakan awal peluang pasar di Jakarta, jika dinilai menguntungkan nanti akan ditindaklanjuti dengan penjajakan kerja sama antar-BUMD dua daerah," kata dia.

Selain beras merah, kata dia, produk perkebunan dan hasil olahannya juga memiliki peluang untuk dijual ke daerah lain, seperti kelapa, madu asli, gula aren dan lainnya.

"Penjajakan pasar berbagai komoditas lokal ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam membantu petani memasarkan hasil panen dan produk olahan, kami berharap kegiatan ini memberi manfaat dalam menyejahterakan petani," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016