Pangkalpinang (Antara Babel) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengawasi ketat operasi kapal isap produksi (KIP) di kawasan Pantai Pasir Padi untuk memastikan tambang timah di laut tidak mengganggu pelayaran kapal.

"KIP ini beroperasi tidak jauh dari alur pelayaran kapal, sehingga cukup berpotensi mengganggu lalu lintas kapal penumpang dan kargo," kata Kasubsi Lalu Lintas Angkutan Laut KSOP Pangkalbalam, ARF Maulana di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan Pemerintah Kota Pangkalpinang telah mengeluarkan izin operasi KIP di kawasan objek wisata Pantai Pasir Padi. Pantai Pasir Padi terletak pintu masuk kapal di Pelabuhan Pangkalbalam, sehingga cukup berpotensi mengganggu lalu lintas kapal di daerah itu.

"Saat ini operasi KIP tersebut belum mengganggu lalu lintas kapal, namun demikian jika penambangan timah ini terus berlanjut dikuatirkan alur pelayaran akan mengalami pendangkalan," ujarnya.

Menurut dia apabila lalu lintas kapal terganggu, maka akan berdampak terhadap ketersediaan berbagai kebutuhan masyarakat Pulau Bangka, karena hampir 80 persen kebutuhan masyarakat di pasok melalui Pelabuhan Pangkalbalam.

"Apabila pasokan tersendat maka stok barang berkurang drastis, pada akhirnya harga akan melambung tinggi yang akan memberatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya terus memantau operasi KIP di kawasan Pantai Pasir, sebagai antisipasi dini ngangguan pelayaran kapal, karena pendangkalan alur pelayaran akibat aktivitas tambang itu.

"Kita akan mengambil tindakan dan meminta pemerintah daerah menghentikan operasi KIP, jika alur pelayaran kapal ini terganggu," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016