Dinas Sosial Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan intervensi bagi 1.717 keluarga miskin ekstrem di daerah itu dengan menyalurkan bantuan paket.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangka, Bahrudin Bafa di Sungailiat, Selasa mengatakan, intervensi dengan membagikan sembako senilai Rp250 ribu per paket bagi 1.717 keluarga miskin ekstrem dilakukan pada triwulan kedua tahun 2023.
"Selain bantuan paket sembako, pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga menyalurkan bantuan uang tunai untuk tiga bulan sebesar Rp350 ribu per bulan, melalui PT Pos," jelas dia.
Dia mengatakan, 1.717 keluarga miskin ekstrem yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan dan desa, jumlahnya lebih rendah dibanding data awal dari Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, yang mencapai 15.000 keluarga miskin ekstrem.
"Dengan melibatkan peran pekerja sosial masyarakat (PSM), kita melakukan verifikasi dan validasi di lapangan, dengan hasil riil tercatat hanya 1.717 keluarga miskin ekstrem, sisa dari data Kemenko PMK dianggap tidak layak karena kesejahteraan masyarakat mulai meningkat," katanya.
Ia mengatakan, bantuan sosial berupa paket sembako merupakan upaya pemerintah daerah melakukan berbagai inovasi program dalam rangka mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem.
Intervensi mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem hendaknya harus dilakukan komprehensif dengan melibatkan peran swasta dengan penyaluran bantuan sosial melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau "corporate social responsibility" (CSR).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangka, Bahrudin Bafa di Sungailiat, Selasa mengatakan, intervensi dengan membagikan sembako senilai Rp250 ribu per paket bagi 1.717 keluarga miskin ekstrem dilakukan pada triwulan kedua tahun 2023.
"Selain bantuan paket sembako, pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga menyalurkan bantuan uang tunai untuk tiga bulan sebesar Rp350 ribu per bulan, melalui PT Pos," jelas dia.
Dia mengatakan, 1.717 keluarga miskin ekstrem yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan dan desa, jumlahnya lebih rendah dibanding data awal dari Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, yang mencapai 15.000 keluarga miskin ekstrem.
"Dengan melibatkan peran pekerja sosial masyarakat (PSM), kita melakukan verifikasi dan validasi di lapangan, dengan hasil riil tercatat hanya 1.717 keluarga miskin ekstrem, sisa dari data Kemenko PMK dianggap tidak layak karena kesejahteraan masyarakat mulai meningkat," katanya.
Ia mengatakan, bantuan sosial berupa paket sembako merupakan upaya pemerintah daerah melakukan berbagai inovasi program dalam rangka mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem.
Intervensi mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem hendaknya harus dilakukan komprehensif dengan melibatkan peran swasta dengan penyaluran bantuan sosial melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau "corporate social responsibility" (CSR).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023