Pangkalpinang (Antara Babel) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan mengeruk alur pelayaran kapal guna meningkatkan kunjungan kapal dan kegiatan pelabuhan itu.
"Pendangkalan alur ini sudah mengganggu keberangkatan dan kedatangan kapal kargo dan penumpang berukuran besar," kata Kasubsi Lalu Lintas Angkutan Laut KSOP Pangkalbalam ARF Maulana di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan, dana pengerukan alur pelayaran kapal berasal dari APBN dalam upaya meningkatkan kunjungan kapal di pelabuhan itu.
"Saat ini pengerukan alur menunggu realisasi, karena pemerintah sudah menyetujui pengerukan alur pelayaran kapal ini," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan dari 2011 hingga 2015 ada penambahan pedangkalan 0,2 meter per tahun, sehingga perlu pengerukan agar lalu lintas kapal barang berjalan lancar.
"Selama ini jika air laut surut maka kapal barang tidak bisa masuk ke kolam pelabuhan, karena alur pelayaran di muara pelabuhan dangkal," ujarnya.
Ia mengatakan kapal barang bisa masuk ke pelabuhan, apabila air laut pasang. Jadi lalu lintas kapal tergantung pasang surut air laut.
"Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dikuatirkan akan mengganggu pasokan berbagai kebutuhan masyarakat, pada akhirnya persediaan dan harga kebutuhan akan naik tinggi," ujarnya.
Menurut dia Pelabuhan Pangkalbalam ini merupakan pintu gerbang perekonomian, karena hampir 80 persen berbagai kebutuhan masyarakat dipasok melalui pelabuhan ini.
"Kami berharap pengerukan alur ini dapat meningkatkan kunjungan dan aktivitas pelabuhan, guna mendukung peningkatan perekonomian masyarakat di daerah ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Pendangkalan alur ini sudah mengganggu keberangkatan dan kedatangan kapal kargo dan penumpang berukuran besar," kata Kasubsi Lalu Lintas Angkutan Laut KSOP Pangkalbalam ARF Maulana di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan, dana pengerukan alur pelayaran kapal berasal dari APBN dalam upaya meningkatkan kunjungan kapal di pelabuhan itu.
"Saat ini pengerukan alur menunggu realisasi, karena pemerintah sudah menyetujui pengerukan alur pelayaran kapal ini," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan dari 2011 hingga 2015 ada penambahan pedangkalan 0,2 meter per tahun, sehingga perlu pengerukan agar lalu lintas kapal barang berjalan lancar.
"Selama ini jika air laut surut maka kapal barang tidak bisa masuk ke kolam pelabuhan, karena alur pelayaran di muara pelabuhan dangkal," ujarnya.
Ia mengatakan kapal barang bisa masuk ke pelabuhan, apabila air laut pasang. Jadi lalu lintas kapal tergantung pasang surut air laut.
"Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dikuatirkan akan mengganggu pasokan berbagai kebutuhan masyarakat, pada akhirnya persediaan dan harga kebutuhan akan naik tinggi," ujarnya.
Menurut dia Pelabuhan Pangkalbalam ini merupakan pintu gerbang perekonomian, karena hampir 80 persen berbagai kebutuhan masyarakat dipasok melalui pelabuhan ini.
"Kami berharap pengerukan alur ini dapat meningkatkan kunjungan dan aktivitas pelabuhan, guna mendukung peningkatan perekonomian masyarakat di daerah ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016