Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk membantu Pemerintah Desa Belo Laut Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeruk pelabuhan kapal nelayan tradisional yang mengalami pendangkalan, yang mengganggu aktivitas nelayan.
"Saat ini kondisi alur dan muara Sungai Binting Desa Belo Laut mengalami pendangkalan yang mengganggu lalu lintas kapal nelayan," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan bantuan dana pengerukan alur muara Sungai Binting Dusun 2 Desa Belo Laut ini, sebagai komitmen PT Timah Tbk dalam memberdayakan perekonomian masyarakat pesisir di wilayah operasional perusahaan.
"Alur muara sungai Binting yang dangkal merupakan salah satu akses nelayan untuk pergi ke laut dan kembali ke darat, sehingga mempengaruhi kualitas hasil tangkapan ikan nelayan karena tidak bisa sandar ke pelabuhan," kata tanpa menyebutkan besaran dana bantuan pengerukan pelabuhan tersebut.
Kepala Desa Belo Laut Ibnu menyampaikan bantuan PT Timah merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan untuk membantu nelayan.
"Bantuan ini salah satu bentuk kepedulian PT Timah kepada nelayan, selain beroperasi PT Timah juga melaksanakan tanggung jawab sosial di sekitar wilayah operasinya, Pemerintah Desa Belo Laut mengapresiasi dengan bantuan ini," katanya.
Ketua Nelayan Belo Laut Belo Laut Alfian mengapresiasi bantuan PT Timah Tbk untuk mempermudah akses perahu nelayan.
"Program ini sangat baik sekali, mempermudah akses perahu nelayan, mewakili nelayan serta masyarakat sangat berterima kasih sekali kepada PT Timah atas bantuannya," katanya.
Ketua Tim Normalisasi Muara Sungai Binting Bahtiar mengatakan keadaan muara sungai Binting saat ini mengalami pendangkalan dan semrawut.
"Saat ini kondisi Muara sungai Binting mengalami pendangkalan dan terlihat semrawut. Hal ini mengganggu transportasi perahu nelayan yang akan mengantarkan hasil laut," katanya.