Sambil duduk lesehan di halaman kantor Gubernuran, Pj Gubernur Babel, Safrizal ZA, terima ratusan perwakilan nelayan Kelabat Dalam. Kebersahajaan Safrizal yang secara egaliter menerima para demonstran mendinginkan suasana dari yang sebelumnya memanas dan sempat memblokir Jalan Pulau Bangka.
"Antara pemimpin dan rakyat tidak perlu berjarak, saya terima saudara-saudaraku duduk sama rendah berdiri sama tinggi, silahkan sampaikan aspirasi rekan-rekan" sapa Safrizal dalam rilis yang diterima di Pangkalpinang, Selasa.
Aksi demonstrasi ini sendiri masih terkait erat dengan keresahan nelayan Perairan Teluk Kelabat Dalam, terhadap polemik pertambangan ilegal yang menguasai perairan tersebut. Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Nelayan Pecinta Teluk Kelabat Dalam ini melakukan aksi demonstrasi di Halaman Kantor Gubernur Kep. Babel, Selasa.
Adapun Tuntutan para peserta aksi tersebut yakni penindakan terhadap para penambang agar memudahkan nelayan untuk melaut. Kemudian, dukungan pemerintah dalam pemanfaatan budidaya hasil laut yang dikelola oleh masyarakat Desa Pusuk, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka.
Safrizal yang menerima ratusan massa dari 7 desa didampingi Sektretaris Daerah (Sekda) Naziarto, dan Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kep. Babel, memahami tuntutan para nelayan. Ia pun mengakui telah melakukan pertemuan awal bersama Kapolda Babel untuk membahas persoalan tersebut. Dari pertemuan itu, nantinya akan dibahas di forum yang lebih besar bersama Forkopimda.
"Saya sudah koordinasi bersama Pak Kapolda. Kita akan lakukan sesuatu termasuk apa yang dituntut semoga nelayan mudah melaut. Tuntutan ini akan saya pimpin bersama Kapolda, Danrem, Kajati, Polairud, Lanal, Lanud untuk mencari jalan memudahkan nelayan melaut," kata Pj. Gubernur Safrizal.
Orang nomor satu di Negeri Serumpun Sebalai ini juga mengakui sudah menerima lokasi-lokasi lain yang juga menjadi polemik antara nelayan, dan para penambang untuk mendapatkan perhatian. Ia pun meminta para nelayan menunggu hasil pertemuan yang akan ia gagas nantinya. Ia menegaskan akan memberikan hasil sesuai kebutuhan.
"Kita akan lihat, monitor, apa yang bisa dilakukan agar nelayan bisa kembali melakukan niaga kelautan. Kita akan carikan jalan keluarnya. Saya harus melakukan sesuatu, di samping yang lainnya. Tunggu saja, kita akan ambil aksi setelah kami Forkopimda bertemu, dan mengambil langkah aksi seperti apa," katanya.
Lebih jauh di hadapan massa aksi, Safrizal juga memberikan jaminan akan mengambil tindakan tegas jika diketahui adanya aparatur pemerintah di lingkungan Pemprov. Kep. Babel yang 'bermain' di dalam pro-kontra pertambangan ilegal, di Perairan Teluk Kelabat Dalam.
"Saya tidak bisa menjanjikan ke aparatur lain, tapi untuk pemda, kalau ada, laporkan ke saya. Saya tindak. Oleh karenanya, nanti saya akan menentukan tindakan yang diambil seperlunya, sepatutnya, sehingga memudahkan nelayan di laut Kelabat Dalam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Antara pemimpin dan rakyat tidak perlu berjarak, saya terima saudara-saudaraku duduk sama rendah berdiri sama tinggi, silahkan sampaikan aspirasi rekan-rekan" sapa Safrizal dalam rilis yang diterima di Pangkalpinang, Selasa.
Aksi demonstrasi ini sendiri masih terkait erat dengan keresahan nelayan Perairan Teluk Kelabat Dalam, terhadap polemik pertambangan ilegal yang menguasai perairan tersebut. Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Nelayan Pecinta Teluk Kelabat Dalam ini melakukan aksi demonstrasi di Halaman Kantor Gubernur Kep. Babel, Selasa.
Adapun Tuntutan para peserta aksi tersebut yakni penindakan terhadap para penambang agar memudahkan nelayan untuk melaut. Kemudian, dukungan pemerintah dalam pemanfaatan budidaya hasil laut yang dikelola oleh masyarakat Desa Pusuk, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka.
Safrizal yang menerima ratusan massa dari 7 desa didampingi Sektretaris Daerah (Sekda) Naziarto, dan Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kep. Babel, memahami tuntutan para nelayan. Ia pun mengakui telah melakukan pertemuan awal bersama Kapolda Babel untuk membahas persoalan tersebut. Dari pertemuan itu, nantinya akan dibahas di forum yang lebih besar bersama Forkopimda.
"Saya sudah koordinasi bersama Pak Kapolda. Kita akan lakukan sesuatu termasuk apa yang dituntut semoga nelayan mudah melaut. Tuntutan ini akan saya pimpin bersama Kapolda, Danrem, Kajati, Polairud, Lanal, Lanud untuk mencari jalan memudahkan nelayan melaut," kata Pj. Gubernur Safrizal.
Orang nomor satu di Negeri Serumpun Sebalai ini juga mengakui sudah menerima lokasi-lokasi lain yang juga menjadi polemik antara nelayan, dan para penambang untuk mendapatkan perhatian. Ia pun meminta para nelayan menunggu hasil pertemuan yang akan ia gagas nantinya. Ia menegaskan akan memberikan hasil sesuai kebutuhan.
"Kita akan lihat, monitor, apa yang bisa dilakukan agar nelayan bisa kembali melakukan niaga kelautan. Kita akan carikan jalan keluarnya. Saya harus melakukan sesuatu, di samping yang lainnya. Tunggu saja, kita akan ambil aksi setelah kami Forkopimda bertemu, dan mengambil langkah aksi seperti apa," katanya.
Lebih jauh di hadapan massa aksi, Safrizal juga memberikan jaminan akan mengambil tindakan tegas jika diketahui adanya aparatur pemerintah di lingkungan Pemprov. Kep. Babel yang 'bermain' di dalam pro-kontra pertambangan ilegal, di Perairan Teluk Kelabat Dalam.
"Saya tidak bisa menjanjikan ke aparatur lain, tapi untuk pemda, kalau ada, laporkan ke saya. Saya tindak. Oleh karenanya, nanti saya akan menentukan tindakan yang diambil seperlunya, sepatutnya, sehingga memudahkan nelayan di laut Kelabat Dalam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023