Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menyalurkan 500.000 tanaman cabai dalam polybag untuk menjaga stabilitas stok dan harga cabai di pasar daerah itu.

"Kami berharap bantuan tanaman cabai besar ini dapat menekan inflasi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Edi Romdhoni di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan bantuan 500.000 tanaman cabai dalam polybag ini sebagai langkah pemerintah provinsi dalam menjaga stabilitas stok dan harga cabai untuk menekan inflasi di Provinsi Kepulauan Babel yang secara year on year masih tertinggi di Indonesia.

"Nanti pembagian bantuan tanaman cabai ini akan diatur, agar tidak berbarengan dengan bantuan-bantuan tanaman cabai yang diadakan pemerintah kabupaten/kota, lembaga, instansi dan perusahaan di daerah ini," katanya.

Menurut dia pengaturan penyaluran bantuan ini sangat penting untuk menjaga masa tanam cabai di daerah ini. Penanaman bantuan tanaman cabai ini diupayakan tidak dilakukan secara serentak, agar upaya menekan inflasi ini dapat dilakukan secara optimal.

"Selama ini kenaikan harga cabai di pasaran, karena tidak ada pola tanam cabai yang baik sehingga pada bulan-bulan tertentu harga cabai melambung tinggi karena tidak ada petani yang panen," ujarnya.

Ia menegaskan panen cabai petani lokal mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi karena pola tanam cabai yang tidak baik mengakibatkan stok kurang di bulan-bulan tertentu seperti November dan Desember.

"Selama ini puncak panen cabai terjadi pada Juli dan Agustus, karena petani melakukan penanaman cabai secara serentak pada Februari dan Maret, sehingga harga cabai pada puncak panen anjlok yang akan merugikan petani sendiri," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023