Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2023 menangani 46 kecelakaan di laut, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat di daerah tersebut.
"Sekitar 50 persen pelayanan tahun lalu merupakan kecelakaan kapal," kata Kepala Kantor Basarnas Provinsi Kepulauan Babel I Made Oka Astawa di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pelayanan pertolongan dan pencarian orang selama 2023 didominasi kecelakaan kapal, karena dihantam gelombang tinggi di perairan Pulau Belitung dan Bangka.
"Kecelakaan pesawat udara nihil, bantuan evakuasi korban banjir sekali," ujarnya.
Selain itu, Basarnas Kepulauan Babel juga memberikan pertolongan kondisi yang membahayakan keselamatan jiwa, misalnya pencarian anak buah kapal yang terjatuh dari kapal, wisatawan, pemancing yang terseret arus di pesisir pantai beberapa kali dan orang terjatuh dari sumur.
"Rata-rata korban ABK dan nelayan yang terjatuh dan terseret arus laut di saat buang air besar atau mandi di pinggir kapalnya," katanya.
Ia mengimbau para nakhoda, anak buah kapal (ABK) dan nelayan untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang akan mengakibatkan gelombang tinggi disertai angin kencang.
"Sudah beberapa kali kejadian ABK dan nelayan saat MCK terjatuh ke laut, karena kapalnya oleng dihantam gelombang tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Sekitar 50 persen pelayanan tahun lalu merupakan kecelakaan kapal," kata Kepala Kantor Basarnas Provinsi Kepulauan Babel I Made Oka Astawa di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pelayanan pertolongan dan pencarian orang selama 2023 didominasi kecelakaan kapal, karena dihantam gelombang tinggi di perairan Pulau Belitung dan Bangka.
"Kecelakaan pesawat udara nihil, bantuan evakuasi korban banjir sekali," ujarnya.
Selain itu, Basarnas Kepulauan Babel juga memberikan pertolongan kondisi yang membahayakan keselamatan jiwa, misalnya pencarian anak buah kapal yang terjatuh dari kapal, wisatawan, pemancing yang terseret arus di pesisir pantai beberapa kali dan orang terjatuh dari sumur.
"Rata-rata korban ABK dan nelayan yang terjatuh dan terseret arus laut di saat buang air besar atau mandi di pinggir kapalnya," katanya.
Ia mengimbau para nakhoda, anak buah kapal (ABK) dan nelayan untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang akan mengakibatkan gelombang tinggi disertai angin kencang.
"Sudah beberapa kali kejadian ABK dan nelayan saat MCK terjatuh ke laut, karena kapalnya oleng dihantam gelombang tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024