Bupati Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Burhanudin memanen ikan lele yang merupakan hasil budidaya Kelompok Budi Daya Ikan (Pokdakan) Kolong Kero, Desa Padang, Manggar, Belitung Timur.
"Ini adalah bukti apa yang dikerjakan masyarakat hasilnya jelas dan bisa berkontribusi terhadap ekonomi masyarakat," katanya di sela-sela kegiatan panen ikan lele di Manggar, Kamis.
Menurut dia, budidaya lele tersebut merupakan program ketahanan pangan dengan menggunakan anggaran dana desa setempat.
Burhanudin menilai, program ini berhasil menjadikan Pokdakan Kolong Kero mandiri dalam berusaha guna meningkatkan pendapatan anggota kelompoknya.
"Semoga budidaya ini bisa dikembangkan oleh desa-desa lain di Belitung Timur. Apapun yang diinisiasi pihak desa kami sangat berharap dapat memberikan nilai produktif bagi masyarakat," ujarnya.
Ketua Pokdakan Kolong Kero, Mahyudin di Manggar, Kamis mengatakan budidaya tersebut menghasilkan ribuan kilogram ikan lele konsumsi.
Hasil panen tersebut dijual kepada masyarakat dengan harga Rp32 ribu per kilogram.
"Budidaya ini menggunakan dana desa, yang dimulai dari membangun tambak ikan bibit lele sebanyak 10 ribu bibit hingga pakan lele. Semua dilakukan bersama-sama hingga ikan lele siap jual," katanya.
Dikatakannya, adapun jumlah bibit lele yang disebar sebelumnya ke dalam kolam sebanyak 10.000 bibit pada November 2023.
"Hasil jual lele lumayan dan prospeknya baik kami sudah menjual sekitar 150 kilogram lele," ujarnya.
Ia menambahkan, proses pemeliharaan ikan lele dengan menerapkan cara budidaya ikan yang baik.
"Yakni dengan menjaga kualitas atau mutu ikan sehingga memberikan hasil panen yang layak untuk dikonsumsi bebas dari kontaminasi bahan kimia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Ini adalah bukti apa yang dikerjakan masyarakat hasilnya jelas dan bisa berkontribusi terhadap ekonomi masyarakat," katanya di sela-sela kegiatan panen ikan lele di Manggar, Kamis.
Menurut dia, budidaya lele tersebut merupakan program ketahanan pangan dengan menggunakan anggaran dana desa setempat.
Burhanudin menilai, program ini berhasil menjadikan Pokdakan Kolong Kero mandiri dalam berusaha guna meningkatkan pendapatan anggota kelompoknya.
"Semoga budidaya ini bisa dikembangkan oleh desa-desa lain di Belitung Timur. Apapun yang diinisiasi pihak desa kami sangat berharap dapat memberikan nilai produktif bagi masyarakat," ujarnya.
Ketua Pokdakan Kolong Kero, Mahyudin di Manggar, Kamis mengatakan budidaya tersebut menghasilkan ribuan kilogram ikan lele konsumsi.
Hasil panen tersebut dijual kepada masyarakat dengan harga Rp32 ribu per kilogram.
"Budidaya ini menggunakan dana desa, yang dimulai dari membangun tambak ikan bibit lele sebanyak 10 ribu bibit hingga pakan lele. Semua dilakukan bersama-sama hingga ikan lele siap jual," katanya.
Dikatakannya, adapun jumlah bibit lele yang disebar sebelumnya ke dalam kolam sebanyak 10.000 bibit pada November 2023.
"Hasil jual lele lumayan dan prospeknya baik kami sudah menjual sekitar 150 kilogram lele," ujarnya.
Ia menambahkan, proses pemeliharaan ikan lele dengan menerapkan cara budidaya ikan yang baik.
"Yakni dengan menjaga kualitas atau mutu ikan sehingga memberikan hasil panen yang layak untuk dikonsumsi bebas dari kontaminasi bahan kimia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024