Pangkalpinang (Antara Babel) - Petani di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai memanen lada putih dan transaksi komoditas itu ditingkat pedagang pengumpul di Kota Pangkalpinang mengalami peningkatan signifikan.

Dalam sepekan terakhir ini transaksi lada putih mencapai 500 kilogram per hari dibanding sebelumnya hanya kisaran 30 hingga 50 kilogram per hari, kata seorang pedagang pengumpul lada putih, Ellan di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan transaksi lada putih meningkat tajam, karena petani di Pulau Bangka terdiri empat kabupaten dan satu kota yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Kota Pangkalpinang mulai memanen ladanya.

"Diperkirakan transaksi lada putih ini akan terus mengalami peningkatan hingga Agustus, karena pada bulan itu merupakan puncak masa panen lada," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini harga lada putih masih bertahan tinggi Rp85.000 per kilogram, karena permintaan eksportir yang tinggi.

"Saat ini petani cukup bergairah menjual hasil panen ladanya, karena harga yang cukup tinggi," ujarnya.

Sementara itu salah seorang petani lada di Balun Ijuk Kabupaten Bangka, Diman mengaku panen lada tahun ini berkurang karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

"Selama musim kemaraau tahun lalu tanaman lada sempat mengalami kekeringan, sehingga pertumbuhan lada kurang baik," ujarnya.

Meskipun demikian, ia tetap bersyukur karena masih bisa menikmati hasil panen lada pertamanya.

"Setelah 3,5 tahun merawat tanaman lada, akhirnya kami bisa panen dan ini patut disyukuri karena selama musim kemarau tahun lalu banyak tanaman lada petani lainnya mati karena kekurangan air," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016